DETAIL

Tinjauan Ekonomi 2025: Indikator Kunci dan Proyeksi Terkini

Memasuki paruh kedua tahun 2025, perekonomian global dan domestik menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Presentasi ini merangkum kinerja Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat kepercayaan konsumen, serta proyeksi ekonomi dari berbagai institusi utama. Tujuannya adalah memberikan pandangan ringkas dan informatif bagi investor, pelaku pasar, dan pembuat kebijakan.

Kinerja Terkini Produk Domestik Bruto (PDB)

Pada kuartal pertama 2025, PDB riil mengalami kontraksi sebesar 0,2%, berbalik arah dari pertumbuhan sebesar 2,4% pada kuartal sebelumnya. Kontraksi ini mencerminkan adanya pergeseran dalam aktivitas ekonomi. Namun, secara nominal, PDB masih mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,85% secara kuartalan, dengan nilai mencapai US$29,98 triliun. Secara tahunan, pertumbuhan nominal tercatat sebesar 4,7%.

Faktor-Faktor Penyebab Kontraksi Ekonomi

Tiga faktor utama yang mendorong penurunan PDB di awal tahun ini adalah:

  • Lonjakan Impor: Banyak pelaku usaha meningkatkan volume impor menjelang penerapan tarif baru, sehingga memperburuk neraca perdagangan.
  • Penurunan Belanja Pemerintah: Pengeluaran fiskal yang melemah menambah tekanan terhadap permintaan domestik.
  • Ketidakpastian Tarif: Ketidakjelasan arah kebijakan perdagangan berdampak negatif terhadap keputusan investasi dan arus perdagangan.

Kombinasi faktor-faktor tersebut menekan laju pertumbuhan ekonomi.

Proyeksi Ekonomi 2025

Institusi keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 1,5% hingga 2,5%. Tantangan utama meliputi ketidakpastian kebijakan tarif, berkurangnya stimulus fiskal, dan pelemahan permintaan global.

Dalam siaran langsung di YouTube Maxco (24 Juni 2025), Ade Yunus (RnD Maxco) menyampaikan bahwa jika arah kebijakan perdagangan tetap terkendali dan tidak menimbulkan tekanan tambahan terhadap sektor produksi dan konsumsi, maka peluang pemulihan ekonomi akan terbuka lebar pada semester kedua 2025. Ia menyarankan agar fokus investor diarahkan pada sektor-sektor defensif dan berbasis konsumsi, serta aset-aset lindung nilai jika volatilitas pasar kembali meningkat akibat risiko geopolitik atau tambahan tarif.

Pemulihan Kepercayaan Konsumen

Di tengah perlambatan PDB, Indeks Kepercayaan Konsumen (CCI) justru melonjak pada Mei 2025, dari 85,7 menjadi 98,0 — rebound terbesar dalam empat tahun terakhir. Optimisme ini didorong oleh:

  • Membaiknya Kondisi Bisnis
  • Stabilitas Pasar Tenaga Kerja
  • Ekspektasi Pendapatan dan Kinerja Saham yang Meningkat

Meski demikian, indeks ekspektasi masih berada pada angka 72,8, di bawah ambang batas resesi, yang mencerminkan kehati-hatian masyarakat terhadap prospek jangka menengah.

Kesimpulan

Meskipun kuartal pertama dimulai dengan kontraksi ekonomi, lonjakan kepercayaan konsumen dan potensi stabilisasi kebijakan tarif memberikan sinyal positif. Jika ketegangan perdagangan dapat dikendalikan, pemulihan ekonomi berpotensi menguat pada paruh kedua tahun ini. Bagi investor dan pembuat kebijakan, perhatian terhadap indikator konsumsi, tren perdagangan, dan arah investasi akan menjadi kunci untuk merespons dinamika ekonomi di masa mendatang.

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.