DETAIL

Pasar Saham AS Ditutup Variatif di Tengah Komentar The Fed dan Ketegangan Geopolitik

Pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada hari Rabu. Indeks S&P 500 turun tipis sebesar 0,03%, Dow Jones melemah 0,10%, sementara Nasdaq 100 ditutup mendatar. Tekanan jual muncul menjelang penutupan sesi perdagangan setelah komentar bernada hawkish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Powell menekankan bahwa risiko inflasi akibat tarif masih tinggi dan dapat menghambat pelonggaran kebijakan moneter, meskipun The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%–4,50% dan masih memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini.

Dalam proyeksi terbarunya, The Fed merevisi turun estimasi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun 2025 menjadi 1,4% dari sebelumnya 1,7%, dan menaikkan proyeksi inflasi inti menjadi 3,1% dari 2,8%. Powell juga memperingatkan bahwa tarif baru yang direncanakan berpotensi memicu kenaikan harga yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dari sisi geopolitik, ketegangan antara Israel dan Iran masih menjadi sorotan pasar. Mantan Presiden Donald Trump mengklaim bahwa Iran menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi, namun pihak Iran segera membantah hal tersebut. Situasi ini memicu spekulasi bahwa Amerika Serikat mungkin akan turut campur langsung dalam konflik tersebut. Meskipun belum ada gangguan resmi terhadap jalur penting Selat Hormuz—tempat sekitar 20% pasokan minyak dunia melewati wilayah tersebut—aktivitas navigasi di area itu sempat terdampak oleh gangguan sinyal yang diduga berasal dari wilayah Iran.

Dari data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS turun sebanyak 5.000 menjadi 245.000, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, data perumahan mengecewakan, dengan angka pembangunan rumah baru (housing starts) turun hampir 10% pada bulan Mei ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Izin pembangunan (building permits) juga turun sebesar 2%, mengindikasikan kemungkinan perlambatan berkelanjutan di sektor konstruksi.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis ke level 4,396% setelah sempat menguat karena ekspektasi pemangkasan suku bunga. Namun, sentimen tersebut memudar setelah pernyataan Powell menegaskan tekanan inflasi yang masih kuat. Di Eropa, imbal hasil obligasi pemerintah Jerman dan Inggris justru turun akibat kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari ketegangan geopolitik dan kebijakan perdagangan AS.

Pasar saham global juga menunjukkan pergerakan campuran, dengan Euro Stoxx 50 turun 0,41%, indeks Nikkei Jepang naik 0,90%, dan indeks Shanghai Composite di Tiongkok relatif tidak berubah.

Sektor teknologi dan keuangan mencatatkan kinerja yang menonjol. Saham Coinbase melonjak lebih dari 16% setelah mengumumkan kemitraan penggunaan stablecoin USDC dalam perdagangan kontrak berjangka (futures). Sebaliknya, saham perusahaan pembayaran digital seperti Mastercard dan Visa masing-masing turun lebih dari 5% dan 4%, akibat kekhawatiran meningkatnya persaingan dari stablecoin.

Sementara itu, saham perbankan seperti Goldman Sachs, Bank of America, dan JPMorgan menguat setelah muncul laporan bahwa regulator AS sedang mempertimbangkan pelonggaran aturan modal yang selama ini membatasi kepemilikan obligasi pemerintah oleh bank-bank besar.

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.