Nikkei Turun Tajam
Perdagangan saham Asia pada Jumat pagi didominasi sentimen negatif, seiring pasar global yang mulai menahan laju reli tajam dalam beberapa pekan terakhir. Investor tampak mengambil sikap hati-hati setelah Wall Street menutup sesi Kamis dengan koreksi ringan di ketiga indeks utama. S&P 500 turun 0,3%, Dow Jones melemah 0,5%, sementara Nasdaq terkoreksi tipis 0,15%, menandakan terjadinya konsolidasi setelah reli yang dipicu oleh optimisme penurunan suku bunga The Fed.
Di kawasan Asia, indeks Nikkei 225 Jepang memimpin pelemahan dengan penurunan sekitar 1%. Tekanan terjadi setelah data ekonomi menunjukkan kenaikan harga produsen pada September yang melampaui ekspektasi, memperkuat spekulasi bahwa inflasi masih cukup tinggi untuk menahan langkah Bank of Japan dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong juga terkoreksi sekitar 0,8%, dan Shanghai Composite turun 0,5%, di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan pemulihan ekonomi Tiongkok dan lemahnya sektor properti.
Di pasar komoditas, harga emas terkoreksi sekitar 2,4% setelah mencatat kenaikan signifikan pada sesi sebelumnya, menandakan terjadinya aksi ambil untung di tengah penguatan dolar AS.
Dalam pasar valuta asing, dolar AS melemah terhadap yen ke posisi ¥152,74, namun sedikit menguat terhadap euro yang bergerak di sekitar $1,1572. Pergerakan ini mencerminkan sikap investor yang kembali mencari keseimbangan antara risiko dan potensi imbal hasil menjelang sejumlah data inflasi penting dari AS dan Asia pada minggu mendatang.
Berikut Highligh Asia Siang ini
- Saham Asia umumnya melemah pada hari Jumat setelah Wall Street mengalami jeda dari rally tajam belakangan ini
- Di Jepang, Nikkei 225 turun ~2 % ke 47530 karena data harga produsen (PPI) bulan September lebih tinggi dari ekspektasi.
- Di Hong Kong, Hang Seng melemah ~0,8 %; sementara Shanghai Composite turun ~0,5 %.
- Di Amerika Serikat, indeks utama sedikit merosot: S&P 500 turun 0,3 %, Dow Jones turun 0,5 %, Nasdaq turun 0,1 %.
- Emas juga mengalami penurunan ~2,4 % setelah rally yang sangat kuat sebelumnya, turun kembali di bawah US$4.000/ons dan sempat mencatatkan harga terendah di level 3946/ons
- Imbal hasil obligasi AS relatif stabil. Pasar obligasi dan saham tampak mengambil napas setelah lonjakan tajam di masa lalu, dengan kekhawatiran bahwa harga mungkin sudah terlalu tinggi.
- Harga minyak mentah AS (crude) sedikit naik menjadi US$61,61 per barel,
- Nilai tukar: dolar AS melemah terhadap yen Jepang (dari ¥153,05 ke ~¥152,74), sedangkan euro menguat menjadi sekitar US$1,1572.
dibuat oleh Ade Yunus
Global Market Strategies