
Kebijakan Moneter & Komunikasi
- Suku Bunga Acuan Dipertahankan
Komite secara bulat memutuskan untuk mempertahankan target suku bunga Fed Funds di kisaran 4,25%–4,50%. Kebijakan ini dianggap bersifat “moderat” atau “agak restriktif”. - Pengetatan Neraca Berlanjut
Proses pengurangan kepemilikan surat berharga (Treasury dan MBS) tetap dilanjutkan. - Komunikasi Risiko
Peserta membahas cara meningkatkan komunikasi kepada publik terkait ketidakpastian ekonomi dan risiko, termasuk kemungkinan perubahan pada ringkasan proyeksi ekonomi (SEP) serta penggunaan skenario alternatif. Diskusi lanjutan akan dilakukan setelah revisi pernyataan tujuan jangka panjang diselesaikan (diperkirakan pada akhir musim panas).
Sinyal Kebijakan ke Depan
- Mayoritas Peserta menyatakan bahwa beberapa pemangkasan suku bunga tahun ini mungkin tepat, dengan mempertimbangkan tekanan inflasi akibat tarif yang bersifat sementara, ekspektasi inflasi jangka panjang yang terkendali, dan kemungkinan pelemahan aktivitas ekonomi.
- Sebagian Peserta membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya (Juli), tergantung pada data ekonomi.
- Sebagian lainnya menilai tidak perlu ada pemangkasan suku bunga tahun ini, karena inflasi masih di atas target dan risiko inflasi tetap tinggi.
- Operasi Pasar: Fed New York akan menambah operasi Standing Repo Facility (SRF) pagi hari mulai 26 Juni untuk meningkatkan efektivitas kebijakan.
Kondisi Ekonomi Terkini
- Inflasi: Masih cukup tinggi (PCE total 2,3%, inti 2,6% YoY per Mei), meski menurun dibanding awal tahun. Ekspektasi inflasi jangka pendek tetap tinggi, sementara jangka panjang stabil.
- Pasar Tenaga Kerja: Tetap ketat, pengangguran rendah di 4,2%, pertumbuhan upah moderat sebesar 3,9% YoY. Penambahan pekerjaan (payroll) masih solid.
- Pertumbuhan Ekonomi: Aktivitas ekonomi tumbuh kuat di kuartal II 2025, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis, meskipun ada tanda-tanda pelemahan di sektor manufaktur.
- Perdagangan Internasional: Sangat fluktuatif akibat tarif. Impor AS turun tajam pada April setelah lonjakan di kuartal I, ekspor meningkat. Kesepakatan pengurangan tarif AS–China mendorong rebound perdagangan di akhir periode.
Proyeksi & Risiko dari Staf Fed
- Pertumbuhan PDB 2025–2027 direvisi naik karena asumsi tarif yang lebih rendah.
- Proyeksi Inflasi: Diperkirakan turun ke 2% pada 2027, meskipun tekanan inflasi dari tarif masih ada di 2025 dan sedikit di 2026.
- Pengangguran: Diperkirakan naik perlahan tahun depan dan tetap sedikit di atas tingkat alami hingga 2027.
- Risiko & Ketidakpastian:
Masih tinggi terutama terkait kebijakan perdagangan, fiskal, dan imigrasi. Risiko penurunan PDB dan pasar tenaga kerja cenderung menurun, tapi risiko inflasi tetap condong naik.
Pandangan Peserta Rapat
- Ketidakpastian: Mulai menurun sejak April (terutama terkait tarif), tapi secara keseluruhan masih tinggi.
- Risiko: Risiko terhadap tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi masih signifikan. Beberapa peserta menganggap risiko inflasi lebih dominan, yang lain menyoroti ketidakpastian pasar tenaga kerja.
- Tarif & Inflasi: Diakui bahwa tarif memberikan tekanan pada harga, namun efek dan durasinya masih belum pasti.
- Pass-through biaya tarif ke konsumen bervariasi tergantung kondisi pasar dan karakteristik bisnis.
- Ada kekhawatiran bahwa tarif dapat mendorong inflasi yang lebih tinggi dan mengganggu ekspektasi inflasi jangka panjang.
- Pasar Tenaga Kerja: Dianggap sudah mendekati tingkat lapangan kerja maksimal, namun ada sinyal kehati-hatian dalam perekrutan.
- Rumah Tangga & Dunia Usaha: Konsumsi tetap solid, tetapi ada sinyal perlambatan, terutama di kelompok pendapatan menengah ke bawah. Sentimen rumah tangga dan bisnis tetap rendah.
Perkembangan Pasar Keuangan
- Suku Bunga & Ekspektasi Pasar: Imbal hasil Treasury naik dan ekspektasi pasar terhadap suku bunga juga naik, membalikkan penurunan sebelumnya akibat pengumuman tarif bulan April.
- Aset Risiko: Saham menguat, spread kredit menyempit, VIX menurun — mencerminkan perbaikan sentimen pasar seiring meredanya ketegangan perdagangan.
- Nilai Tukar: Dolar AS melemah, konsisten dengan revisi prospek pertumbuhan AS relatif terhadap ekonomi utama lainnya.
- Pasar Pendanaan: Stabil. Penggunaan Reverse Repo (ON RRP) tetap tinggi. Cadangan masih besar (~$3,5 triliun), namun diperkirakan menurun cepat saat batas utang selesai dan akun Treasury diisi ulang.
- Portfolio SOMA: Proses runoff masih berlangsung, diperkirakan selesai Februari 2026 dengan saldo sekitar $6,2 triliun (20% dari PDB AS).
Kesimpulan Utama
- FOMC mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25–4,50% dan tetap melanjutkan kebijakan pengetatan neraca.
- Inflasi masih di atas target namun menunjukkan perbaikan. Pasar tenaga kerja tetap ketat.
- Aktivitas ekonomi solid, meskipun ada tanda pelemahan dan ketidakpastian yang tinggi — terutama terkait tarif dan kebijakan perdagangan.
- Mayoritas peserta mendukung pemangkasan suku bunga terbatas tahun ini, tetapi pandangan masih bervariasi.
- Komite menegaskan pendekatan berbasis data, hati-hati, dan komitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.