Pasar saham berjangka Amerika Serikat mengalami pelemahan pada Minggu malam setelah Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif impor akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus, bukan 9 Juli seperti yang sebelumnya diperkirakan oleh pelaku pasar.
Indeks utama mencatat penurunan:
- Dow Jones turun 146 poin (-0,32%)
- S&P 500 melemah 0,39%
- Nasdaq 100 turun 0,42%
Pernyataan ini disampaikan Trump bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick, yang menyatakan bahwa meskipun penerapan tarif dimulai pada 1 Agustus, rincian besaran tarif dan kesepakatan final masih dalam tahap perumusan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa tarif akan kembali ke level 2 April jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi perdagangan. Di sisi lain, perintah eksekutif tertanggal 9 April yang menetapkan 9 Juli sebagai batas waktu tarif belum secara resmi dicabut, memunculkan ketidakpastian di pasar.
Pada awalnya, para investor berspekulasi bahwa tarif akan mulai berlaku minggu ini. Namun, pernyataan terbaru dari Gedung Putih yang menyebutkan bahwa tenggat perdagangan Juli “tidak krusial” memberikan sedikit ketenangan bagi pelaku pasar.
Pasar saham AS baru saja menutup minggu yang positif, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengambil langkah tarif yang terlalu agresif.
Meski demikian, ketidakpastian seputar kebijakan tarif tetap menjadi sumber volatilitas. Beberapa analis tetap optimis, berharap musim laporan keuangan mendatang akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu beradaptasi dengan tekanan tarif dan bahkan mampu mencetak hasil di atas ekspektasi pasar.
Analis Morgan Stanley menambahkan bahwa negosiasi perdagangan biasanya memakan waktu yang panjang. Walaupun pembicaraan saat ini lebih sempit dibandingkan kesepakatan perdagangan bebas penuh, preseden historis tetap bisa dijadikan acuan.