MAXCO MOBILE APPS
Portfoliomu dalam genggaman
DETAIL

EIA Revisi Naik Perkiraan Harga WTI

Maxco Futures — Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) telah menaikkan perkiraan harga rata-rata minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk tahun 2025 menjadi US$65 per barel, naik dari perkiraan sebelumnya US$64,16, menurut laporan Short-Term Energy Outlook edisi Oktober. Untuk tahun 2026, lembaga ini juga merevisi proyeksi menjadi US$48,50 per barel, naik dari US$47,77.

Revisi ini muncul di tengah tanda-tanda permintaan bahan bakar yang tetap kuat di Amerika Serikat dan pengetatan pasokan dari beberapa produsen utama, meski ekonomi global menghadapi tekanan dari inflasi dan suku bunga tinggi. EIA mencatat bahwa harga rata-rata WTI pada kuartal III 2025 telah mencapai US$65,79 per barel, menunjukkan stabilitas harga yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya.

Untuk tahun 2026, EIA memproyeksikan harga minyak bergerak dalam rentang moderat, dengan perkiraan per kuartal masing-masing US$47,97, US$48,33, US$48,68, dan US$49,00 per barel.

Proyeksi Beragam dari Analis

Berbeda dengan pandangan EIA, beberapa lembaga keuangan besar memiliki perkiraan yang berbeda:

  • J.P. Morgan memperkirakan harga rata-rata WTI US$62 per barel untuk 2025, dan turun menjadi US$53 pada 2026, mencerminkan pandangan lebih hati-hati terhadap permintaan global.
  • Standard Chartered justru memperkirakan tren sebaliknya — WTI rata-rata US$58 pada 2025 sebelum melonjak ke US$75 pada 2026, dengan asumsi harga mendekati US$80 per barel pada kuartal IV 2026.
  • Morningstar memproyeksikan US$65 untuk 2025 dan US$60 untuk 2026 dalam skenario dasar, namun tetap membuka ruang penurunan hingga US$45 dalam skenario pesimistis.

Ketidakpastian Global Masih Membayangi Outlook Energi

Revisi naik EIA menegaskan bahwa fundamental pasar minyak tetap relatif sehat, meski sejumlah risiko masih ada. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan produksi OPEC+, serta prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi faktor utama yang dapat memengaruhi harga dalam beberapa kuartal mendatang.

Di sisi lain, peningkatan produksi minyak serpih (shale oil) di AS dan ekspektasi perlambatan ekonomi global bisa membatasi kenaikan harga lebih lanjut pada 2026.

Implikasi bagi Pasar dan Investor

Revisi ini menunjukkan bahwa sektor energi AS kemungkinan akan mempertahankan momentum positif hingga 2025, terutama bagi perusahaan eksplorasi dan produksi yang sensitif terhadap harga minyak. Namun, pandangan jangka menengah tetap berhati-hati karena harga diperkirakan menurun kembali pada 2026 seiring potensi melonggarnya pasokan global.

Dengan adanya pandangan yang berbeda dari berbagai lembaga, pasar minyak global kini berada dalam fase ketidakpastian tinggi, di mana keseimbangan antara pertumbuhan permintaan dan kebijakan produksi akan menentukan arah harga dalam dua tahun ke depan.

Ade Yunus, ST, WPA
Strategi Pasar Global

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.