| Thursday December 18 2025 | Previous | Consensus | Forecast | |||
| 8:30 PM | US | Core Inflation Rate YoY NOV | 0,03 | 3.0% | ||
| 8:30 PM | US | Inflation Rate YoY NOV | 3.1% | 3.0% | ||
| 8:30 PM | US | CPI NOV | 325.13 | 324.9 | ||
| 8:30 PM | US | Initial Jobless Claims DEC/13 | 236K | 225K | 229.0K | |
| 8:30 PM | US | Philadelphia Fed Manufacturing Index DEC | -1.7 | 3 | 6 | |
Pasar kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa Federal Reserve mungkin belum memiliki urgensi untuk beralih dovish. Prediski data inflasi Amerika Serikat bulan November memperkuat narasi bahwa tekanan harga masih persisten, meskipun tren disinflasi secara umum belum sepenuhnya patah.
Inflasi AS: Turun Perlahan, Tapi Masih “Lengket”
Data terbaru menunjukkan:
• Prediksi US Inflation Rate YoY: 3.1%, lebih tinggi dari ekspektasi 3.0%
• Prediksi US Core Inflation YoY: 3.0%, masih jauh di atas target The Fed 2%
• Prediksi Core CPI MoM: 0.3%, naik dari ekspektasi 0.2%
• Prediski Headline CPI MoM: 0.3%, sesuai ekspektasi
Prediksi Kenaikan bulanan pada core inflation menjadi sorotan utama pasar. Ini menandakan bahwa tekanan harga berbasis jasa—yang sangat diperhatikan The Fed—belum cukup jinak untuk membuka ruang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Pasar Tenaga Kerja: Belum Cukup Lemah
Sementara itu, Initial Jobless Claims tercatat 236K, lebih tinggi dari konsensus namun belum menunjukkan pelemahan signifikan pada pasar tenaga kerja. Selama klaim pengangguran masih berada di area rendah historis, The Fed memiliki alasan kuat untuk mempertahankan kebijakan ketatnya.
DotPlot Sinyal The Fed: Higher for Longer Masih Relevan
Kombinasi inflasi inti yang “lengket” dan pasar tenaga kerja yang relatif solid memperkuat pandangan bahwa:
- The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga
- Retorika dovish kemungkinan tetap bersifat bersyarat dan data-dependent
- Risiko penundaan cut rate pertama ke paruh kedua tahun depan tetap terbuka jika rilisan sesua dengan data prediksi malam ini
Dengan kata lain, ekspektasi pasar yang terlalu agresif terhadap pemangkasan suku bunga berpotensi kembali dikoreksi.
Implikasi Pasar Keuangan
US Treasury Yield
• Yield berpotensi bertahan tinggi, khususnya tenor menengah–panjang
• Setiap kenaikan CPI core menjadi katalis negatif untuk reli obligasi
Dolar AS (DXY)
• Dolar mendapatkan dukungan dari diferensial suku bunga
• Sentimen risk-off memperkuat permintaan safe haven
Saham AS
• S&P 500: rentan koreksi jika yield naik kembali
• Nasdaq: paling sensitif terhadap kenaikan yield, tekanan pada saham growth
• Dow Jones: relatif lebih defensif, tapi upside terbatas
Selama inflasi inti belum menunjukkan penurunan yang konsisten menuju 2%, The Fed belum siap untuk bersikap dovish secara nyata. Narasi “higher for longer” masih relevan, dan pasar harus bersiap menghadapi fase di mana yield bertahan tinggi lebih lama dari yang diharapkan. Semuanya akan terjawab malam ini
Ade Yunus, ST WPA
Global Market Strategies