DETAIL

Pasar Saham AS Melemah Menjelang FOMC

Pasar saham Amerika Serikat melemah pada Selasa (29 Juli 2025), menjelang keputusan penting dari Federal Reserve (FOMC) dan rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa. Indeks S&P 500 turun sebesar -0,30%, Dow Jones melemah -0,46%, dan Nasdaq 100 terkoreksi -0,21%. Penurunan ini menghapuskan kenaikan awal yang sempat membawa S&P dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi, dipicu oleh aksi likuidasi posisi dan antisipasi terhadap sejumlah agenda ekonomi utama pekan ini.

Beberapa faktor utama yang membebani pasar adalah:

  1. Menantikan keputusan FOMC yang dijadwalkan Rabu malam, dengan ekspektasi suku bunga tetap berada pada 4,25%–4,50%. Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, menjadi sorotan utama investor.
  2. Laporan keuangan kuartal kedua dari empat perusahaan raksasa — Microsoft, Meta, Apple, dan Amazon — yang sangat dinanti pasar.
  3. Data ketenagakerjaan AS hari Jumat, termasuk data non-farm payroll dan tingkat pengangguran, yang akan memberikan petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya.

Di sisi positif, data perdagangan AS bulan Juni menunjukkan defisit neraca barang yang mengecil secara mengejutkan. Selain itu, pernyataan dari pejabat pemerintah AS menyebut bahwa perpanjangan gencatan dagang 90 hari dengan Tiongkok kemungkinan besar akan dilakukan. Indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Juli juga naik melebihi ekspektasi.

Namun, laporan lowongan kerja (JOLTS) menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan, memperkuat kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah. Saham UnitedHealth Group jatuh -7% setelah membukukan laba di bawah ekspektasi, menyeret Dow Jones turun lebih dalam.

Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) juga mencuat, dengan Union Pacific mengakuisisi Norfolk Southern senilai US$85 miliar, serta Baker Hughes membeli Chart Industries seharga US$9,6 miliar. Meski demikian, sejumlah emiten besar lainnya mengalami tekanan jual signifikan pasca laporan keuangan yang mengecewakan, seperti Whirlpool (-13%), Carrier (-10%), UPS (-10%), dan PayPal (-8%).

Pasar obligasi menunjukkan penguatan, dengan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun menjadi 4,322%, menyentuh level terendah dalam 2,5 minggu. Penurunan ini didorong oleh data ketenagakerjaan yang melemah dan permintaan tinggi pada lelang obligasi tenor 7 tahun.

Agenda ekonomi penting pekan ini meliputi:

  • Rabu: Data ketenagakerjaan ADP, PDB kuartal II, dan indeks harga PCE inti.
  • Kamis: Klaim pengangguran mingguan, biaya tenaga kerja, pengeluaran pribadi, dan indeks PCE.
  • Jumat: Data non-farm payroll, tingkat pengangguran, upah rata-rata, indeks manufaktur ISM, dan survei sentimen konsumen.

Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan tetap membayangi pasar menjelang tenggat waktu 1 Agustus, di mana Presiden Trump berpotensi menaikkan tarif impor hingga 15%–50% untuk lebih dari 150 negara apabila kesepakatan dagang belum tercapai.

Sementara itu, pasar saham di Eropa dan Asia bergerak bervariasi, dan obligasi pemerintah Eropa menunjukkan pergerakan campuran. Inflasi jangka pendek di kawasan euro sedikit mereda, memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga pada bulan September.

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.