DETAIL

Yen Melemah Setelah PM Sanae Takaichi Isyaratkan Pergeseran Besar Kebijakan Fiskal Jepang

Kebijakan Suku Bunga Bank of Japan 9 (BOJ) Desember Jadi Penentu

Maxco Futures –  Yen Jepang kembali tertekan di awal pekan setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi mengumumkan rencana meninggalkan target anggaran tahunan dan menggantinya dengan kerangka belanja multi-tahun yang lebih longgar — sebuah langkah yang menandai pergeseran terbesar dalam arah kebijakan fiskal Jepang dalam lebih dari satu dekade.

Mata uang Jepang merosot untuk hari kedua berturut-turut, dengan pasangan USD/JPY naik sekitar 0,4% ke ¥154,03 pada perdagangan Senin pagi waktu Asia, setelah ditutup di sekitar ¥153,41 pada Jumat. Pergerakan ini mencerminkan kombinasi tekanan dari kebijakan domestik dan penguatan dolar AS di tengah sentimen risk-on global.

Langkah Takaichi dipandang sebagai sinyal bahwa pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pengeluaran publik, meskipun hal ini berisiko memperlemah posisi fiskal Jepang yang sudah rapuh. Rencana itu juga menunjukkan bahwa disiplin anggaran ketat yang selama ini menjadi ciri khas birokrasi Jepang mungkin akan dilonggarkan untuk sementara waktu guna mendukung konsumsi rumah tangga dan sektor industri yang masih lesu.

Sementara itu, pasar keuangan tetap menyoroti Bank of Japan (BOJ), yang sebelumnya telah memberi isyarat kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember. Namun, ekspektasi tersebut kini tampak goyah. Para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 50% untuk kenaikan sebesar 25 basis poin, di tengah ketidakpastian apakah kebijakan fiskal ekspansif Takaichi akan mengurangi urgensi bagi BOJ untuk bertindak agresif.

Di pasar global, indeks dolar AS (DXY) naik sekitar 0,2%, di tengah keyakinan bahwa pembicaraan di Senat AS terkait pengakhiran penutupan pemerintahan (shutdown) akan segera menghasilkan kesepakatan. Penguatan dolar turut memperburuk tekanan terhadap yen, yang sepanjang tahun ini telah kehilangan lebih dari 12% nilainya terhadap greenback.

Maxco Futures menilai  Investor kini menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai struktur kebijakan belanja multi-tahun yang diusulkan Takaichi, serta sinyal lanjutan dari BOJ menjelang pertemuan kebijakan bulan depan. Data inflasi, pertumbuhan upah, dan tingkat pengangguran akan menjadi penentu utama arah yen dalam jangka pendek.

Outlook

USDJPY saat ini bergerak di rentang 154.20 – 154.40 pola kenaikan harian nampaknya kembali mendominasi USDJPY saat in setelah sebelumnya Institusi dan Trader melihat level Strategies minat Jual berada di level 153.70 sd 154.30. saat ini USDJPY memungkinkan untuk bergerak mendekati rentang level harga 155.10 – 155.90  sebagai area Minat Jual Harian.

Jika BOJ kembali menahan Tingkat suku bunga pada Bulan Desember 2025 maka membuka peluang pelemahan terbatas Yen terhadap USD, sementara itu jika BOJ tetap menaikan Suku Bunga maka Yen berpeluang menguji level level penurunannya yakni di lebel 151, 149, 147

Ade Yunus ST, WPA
Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.