Kinerja Walmart Inc. pada kuartal ketiga fiskal 2026 akan menjadi faktor penting dalam menilai daya beli konsumen Amerika Serikat. Hasil laporan ini tidak hanya mencerminkan performa perusahaan, tetapi juga memberi sinyal terhadap kondisi ekonomi makro. Saat ini, Federal Reserve telah menurunkan suku bunga acuan federal funds ke kisaran 3,75%–4,00% pada pertemuan Oktober 2025. Kebijakan pelonggaran moneter tersebut menunjukkan bahwa bank sentral melihat adanya risiko pelemahan aktivitas ekonomi maupun konsumsi. Karena itu, laporan keuangan Walmart akan menguji apakah konsumen masih cukup kuat menghadapi biaya pinjaman yang relatif tinggi, inflasi yang belum sepenuhnya mereda, serta tekanan biaya impor yang terus membebani.
Walmart Inc. (NYSE: WMT) — Pratinjau Kinerja Q3 FY2026
Tanggal: 20 November 2025
Kategori Cakupan: Consumer Staples & General Merchandise Retail
Rating: Netral (Masuk Watchlist)
Tingkat Risiko: Menengah
1. Investment Thesis
Walmart akan merilis laporan keuangan Q3 FY2026, dan pasar memandangnya sebagai indikator utama kekuatan daya beli konsumen AS. Dengan cakupan pasar yang luas — mulai dari kelompok berpendapatan rendah hingga menengah-atas — hasil Walmart dapat memberikan gambaran seberapa kuat konsumen bertahan di tengah inflasi, suku bunga tinggi, serta tekanan tarif impor.
Ekspektasi pasar tetap positif, meski pertumbuhannya moderat. Investor akan berfokus pada:
- Pertumbuhan same-store sales (SSS)
- Margin operasional di tengah tekanan biaya
- Pertumbuhan e-commerce dan bisnis retail media (iklan digital)
Sentimen pasar cenderung netral dengan pendekatan hati-hati.
2. Ekspektasi Earnings
Consensus Estimates (Q3 FY2026)
| Metrik | Estimasi | YoY |
|---|---|---|
| Revenue | $177,5 miliar | +4,7% |
| EPS (Diluted) | $0,60 | dari $0,58 |
| U.S. Comparable Sales | +3,9% | Moderasi dari Q2 |
| Pertumbuhan E-commerce | Double-digit | Tren positif berlanjut |
Pertumbuhan pendapatan diperkirakan ditopang oleh meningkatnya volume penjualan kebutuhan pokok dan kontribusi lebih besar dari pelanggan berpendapatan menengah-atas, terutama pada kategori online grocery dan barang non-diskresioner.
3. Sinyal Konsumen: Membaca Makro dari Walmart
Walmart sering dianggap sebagai proxy konsumsi domestik AS.
Catatan penting:
- Konsumen menengah–atas tetap menunjukkan belanja yang solid
- Konsumen berpendapatan rendah mulai menunjukkan gejala trade-down, seperti:
- beralih ke produk private label
- menurunnya nilai transaksi barang non-esensial
- belanja berbasis promosi meningkat
Ekspektasi terhadap diskon yang lebih agresif mengindikasikan meningkatnya sensitivitas harga.
Outlook Segmen Utama
| Area | Outlook | Catatan |
|---|---|---|
| E-commerce | Positif (double-digit) | Didukung automasi fulfillment |
| Retail Media (Walmart Connect) | Kontributor margin kuat | Mirip Amazon Ads yang terus berkembang |
| Grocery & Essentials | Permintaan stabil | Pendorong utama |
| General Merchandise | Lemah | Belanja diskresioner melambat |
| Tekanan Tarif & Supply Chain | Negatif | Membatasi ekspansi margin |
4. Tren Operasional & Katalis Struktural
Retail media tetap menjadi pendorong margin jangka panjang karena memiliki profitabilitas yang lebih tinggi dibanding penjualan barang fisik.
5. Outlook Margin
Tekanan biaya dari tarif impor serta inflasi rantai pasok terus menjadi risiko utama. Ruang untuk menaikkan harga sangat terbatas karena konsumen semakin sensitif.
Key Watch: Arah Gross Margin — Membaik atau Justru Tertekan?
“Jika margin meningkat, pasar kemungkinan merespons bullish.”
6. Risiko Utama
| Risiko | Keterangan |
|---|---|
| Tarif impor & biaya logistik | Berpotensi menekan margin |
| Pelemahan belanja non-pokok | Sektor diskresioner melambat |
| Risiko sensitivitas harga | Konsumen tak lagi menerima kenaikan harga |
| Ketidakpastian ekonomi | Segmen berpendapatan rendah paling rentan |
7. Pandangan Valuasi
Walmart diperdagangkan pada valuasi premium dibanding retailer tradisional karena stabilitas bisnis dan pertumbuhan digitalnya. Namun, penyesuaian valuasi dapat terjadi jika margin mengecewakan atau jika perusahaan menurunkan proyeksi kinerja (guidance).
Earning Projection Prediction



APA YANG DINYATAKAN ANALIS

Short – Medium Term Projection

Strategi
| Sell WMT | |
| Entry | 100.19 |
| Take Profit | 95.49 |
| Stoploss | 104.32 |
Disclaimer On
Ade Yunus ST, WPA : Global Market Strategies
Andrew Fischer : Market Analyst