MAXCO MOBILE APPS
Portfoliomu dalam genggaman
DETAIL

Wall Street Hadapi Pekan Penentu Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Perang Dagang, dan Laba Raksasa Teknologi Uji Sentimen Pasar

Pasar keuangan global bersiap menghadapi salah satu pekan paling krusial di tahun 2025, yang ditandai oleh bertemunya sejumlah katalis besar: rapat kebijakan Federal Reserve (The Fed), gelombang laporan keuangan dari perusahaan teknologi raksasa, dan potensi pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Tiongkok di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

Pekan yang padat ini datang saat optimisme investor perlahan kembali setelah data inflasi AS menunjukkan perlambatan yang lebih cepat dari perkiraan — memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan siklus penurunan suku bunga pada pertemuan mendatang.

Fokus Utama: The Fed Diperkirakan Akan Memangkas Suku Bunga

Semua mata tertuju pada keputusan The Federal Reserve, yang dijadwalkan pada Rabu malam waktu AS. Pasar berjangka saat ini memperkirakan hampir 100% kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan akan menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk menurunkan biaya pinjaman secara bertahap sambil menjaga stabilitas harga. Namun, investor juga akan mencermati petunjuk terkait kebijakan neraca keuangan, terutama apakah The Fed akan memperlambat laju pengetatan kuantitatif (QT).

Data inflasi terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) hanya naik 0,3% secara bulanan dan 3,0% secara tahunan, keduanya di bawah perkiraan — memberi ruang bagi The Fed untuk mengambil sikap lebih dovish tanpa menimbulkan kekhawatiran inflasi yang baru.

Laporan Keuangan Big Tech: Ujian Berikutnya bagi Sentimen Pasar

Musim laporan keuangan bagi Alphabet, Microsoft, Meta, Amazon, dan Apple akan menjadi ujian besar berikutnya bagi Wall Street.

Dengan kapitalisasi pasar yang sangat besar dan pengaruhnya terhadap S&P 500 dan Nasdaq, kinerja kelima raksasa teknologi ini akan menjadi tolok ukur utama bagi sentimen pasar secara keseluruhan. Investor mencari bukti bahwa investasi besar-besaran di sektor AI mulai memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan pendapatan.

Analis memperkirakan margin laba masih akan tertekan akibat tingginya belanja modal untuk infrastruktur cloud dan investasi besar lainnya. Namun, jika pendapatan dari iklan dan layanan digital melampaui ekspektasi, sektor teknologi berpotensi melanjutkan reli yang telah membawa Nasdaq mendekati level tertingginya tahun ini.

Ketegangan Dagang AS–Tiongkok di Titik Kritis

Selain laporan keuangan, perhatian dunia juga tertuju pada KTT APEC, di mana pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping berpotensi terjadi.

Pertemuan tersebut menjadi kesempatan langka untuk meredakan ketegangan dagang yang telah mengganggu perdagangan global dan rantai pasokan teknologi. Terobosan atau bahkan gencatan tarif sementara dapat menjadi katalis positif jangka pendek bagi aset berisiko.

Namun, jika pertemuan tersebut gagal menghasilkan kesepakatan konkret, hal ini berpotensi memicu reaksi risk-off — memperkuat dolar AS dan mendorong aksi jual di pasar saham Asia.

Data Ekonomi dan Energi Berpotensi Menambah Volatilitas

Laporan keuangan dari Exxon Mobil dan Chevron akan memberikan gambaran tentang tren permintaan energi global. Harga minyak mentah saat ini bertahan di sekitar US$80 per barel, mencerminkan permintaan yang masih solid, meski margin pengolahan mungkin tertekan oleh lemahnya aktivitas industri di Eropa dan Tiongkok.

Sementara itu, data yang akan dirilis minggu ini seperti PDB AS kuartal III dan Indeks PCE Inti — indikator inflasi pilihan The Fed — akan menjadi kunci untuk menilai seberapa jauh bank sentral dapat melanjutkan pelonggaran moneter.

Implikasi Pasar: Dolar, Emas, dan Saham

Indeks Dolar AS (DXY) mulai stabil setelah melemah minggu lalu. Biasanya, pemangkasan suku bunga menjadi sinyal bearish bagi dolar, namun jika Powell menekankan risiko inflasi, dolar berpotensi kembali menguat secara teknikal.

Euro dan yen mungkin mendapatkan keuntungan dari arus keluar modal dolar, terutama jika The Fed menegaskan sikap dovish. Meski demikian, ketidakpastian dagang dapat membatasi momentum risk-on di kawasan Asia.

Sementara itu, emas kembali menjadi aset lindung nilai (safe haven). Setelah terkoreksi tajam pekan lalu, logam mulia ini berpotensi rebound jika ketegangan geopolitik meningkat dan ekspektasi suku bunga AS yang lebih rendah menekan imbal hasil obligasi.

Untuk pasar saham, S&P 500 dan Nasdaq 100 menghadapi pekan yang sangat menentukan. Jika laporan keuangan Big Tech positif dan The Fed bersikap dovish, reli dapat berlanjut. Namun, hasil yang mengecewakan atau ketegangan AS–Tiongkok yang kembali memanas bisa memicu aksi ambil untung besar-besaran.

Kesimpulan

Investor global memasuki pekan ini dengan ekspektasi tinggi namun kewaspadaan besar. Persimpangan antara kebijakan moneter, geopolitik, dan laporan keuangan korporasi akan menentukan arah pasar menjelang akhir tahun 2025.

Diperkirakan dolar AS akan tetap bergejolak, emas menunggu sinyal dari The Fed dan geopolitik, serta pasar saham akan bergantung pada keyakinan investor terhadap ketahanan ekonomi AS dan kinerja sektor teknologi.

Ade Yunus, ST WPA
Strategi Pasar Global

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.