Maxco Futures – Ekonom dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) kini memperkirakan bahwa RBA akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan pertama Bank Sentral di tahun 2026, yakni pada Februari. Langkah ini akan mengangkat suku bunga menjadi sekitar 3,85% jika benar terealisasi.
Alasan utama prediksi ini adalah:
- Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada ekspektasi, termasuk konsumsi, investasi, dan dinamika tenaga kerja. Pertumbuhan yang kuat menunjukkan perekonomian beroperasi pada atau bahkan di atas kapasitasnya.
- Tekanan harga yang tetap keras kepala (sticky inflation), sehingga risiko inflasi tidak segera mereda. Hal ini membuat bank sentral enggan melakukan pemotongan suku bunga lebih jauh dan justru membuka peluang kenaikan.
- Pernyataan dari Gubernur RBA yang mengisyaratkan suku bunga mungkin tidak akan turun lebih lanjut dalam waktu dekat, tetapi kenaikan tetap menjadi kemungkinan apabila data ekonomi mendukungnya.
Beberapa analis juga melihat adanya kemungkinan lebih dari satu kenaikan suku bunga pada 2026, tergantung pada bagaimana data inflasi dan aktivitas ekonomi berkembang di kuartal pertama tahun depan.

Dampak Kebijakan Moneter RBA
Kebijakan suku bunga RBA sangat penting bagi berbagai sektor ekonomi Australia, antara lain:
1. Pasar Kredit dan Hipotek
Kenaikan suku bunga acuan cenderung diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman, termasuk hipotek rumah. Beberapa bank besar di Australia sudah mulai menyesuaikan suku bunga pinjaman tetap (fixed home loan) sebagai respons terhadap sinyal kemungkinan kenaikan suku bunga oleh RBA.
2. Sentimen Konsumen
Data terbaru menunjukkan sentimen konsumen menurun tajam pada Desember 2025, karena kekhawatiran terhadap inflasi dan kemungkinan kenaikan suku bunga kembali mendorong ketidakpastian rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap biaya hidup dan biaya pinjaman kini kembali menjadi fokus utama konsumen.
3. Pasar Modal
Reaksi pasar saham mencerminkan sensitivitas terhadap sinyal kebijakan moneter. Indeks utama seperti ASX 200 sempat turun setelah pernyataan RBA yang membuka kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan.
Konstelasi Ekonomi Makro: Menimbang Risiko dan Prospek
Prediksi kenaikan suku bunga oleh CBA mencerminkan perubahan dalam ekspektasi pelaku pasar dan ekonom dibanding beberapa bulan sebelumnya, ketika mayoritas mengantisipasi kemungkinan pemotongan lanjutan pada 2026. Situasi ini menunjukkan bahwa arah kebijakan moneter RBA bukan hanya bergantung pada data saat ini, tetapi juga pada proyeksi ekonomi mendatang yang terus dievaluasi.
Sementara itu, bank-bank besar lain di Australia juga mulai menyesuaikan prediksi mereka — beberapa masih melihat risiko penurunan suku bunga di paruh kedua 2026, sementara yang lain mendukung pandangan kenaikan lebih lanjut jika inflasi tidak segera mereda.
Kesimpulan
Prediksi kenaikan suku bunga oleh ekonom CBA menunjukkan adanya pergeseran penting dalam gambaran moneternya tahun depan:
- RBA diperkirakan menaikkan suku bunga di awal tahun 2026 (Februari) sebagai respon terhadap pertumbuhan ekonomi yang kuat dan tekanan harga yang belum mereda.
- Kebijakan ini mencerminkan kehati-hatian bank sentral dalam menyeimbangkan pertumbuhan dan inflasi di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.
- Dampak potensial akan terasa pada pasar kredit, konsumsi rumah tangga, dan pasar modal di Australia.
Ade Yunus, ST WPA
Global Market Strategies