DETAIL

Pasar Global Bergejolak, Nikkei dan Emas Pecah Rekor Meledak di Tengah Badai Politik

Pasar keuangan global memulai pekan dengan lonjakan tajam, dipicu kombinasi antara perubahan politik di Jepang dan ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat. Sentimen investor berayun cepat dari risiko menuju aset aman, mendorong saham Jepang, emas dan melesat ke rekor tertinggi baru.

Jepang Cetak Sejarah, Nikkei Melonjak ke Rekor Baru

Indeks Nikkei 225 menembus level tertinggi sepanjang masa setelah Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin partai berkuasa. Kemenangan Takaichi membuka peluang besar baginya menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang, yang dipandang pasar sebagai sinyal kemungkinan adanya stimulus fiskal agresif untuk memperkuat ekonomi domestik.

Optimisme pasar mendorong arus modal masuk ke saham Jepang, sementara yen justru melemah tajam hingga menembus ¥150 per dolar AS dan ¥176 per euro. Pelemahan yen ini memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menunda kenaikan suku bunga. Probabilitas pasar terhadap kenaikan suku bunga BOJ tahun ini turun drastis dari sekitar 68% menjadi 41%, mencerminkan pandangan bahwa kebijakan moneter longgar akan tetap dipertahankan.

Emas Jadi Primadona Safe Haven

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global akibat potensi shutdown pemerintah AS, investor berbondong-bondong beralih ke aset lindung nilai. Harga emas spot melonjak hingga menyentuh US$3.944 per ons, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu di tengah meningkatnya permintaan terhadap aset digital sebagai alternatif pelindung nilai di masa ketidakpastian fiskal.

Analis memperkirakan reli keduanya masih berpotensi berlanjut jika kebuntuan politik di Washington tak segera berakhir. “Investor sedang mencari tempat berlindung yang stabil — dan kali ini, emas dan bitcoin tampil sebagai pilihan utama,” ujar seorang analis pasar dari Tokyo yang dikutip Reuters.

Minyak Pulih, Didorong Keputusan OPEC+

Harga minyak mentah juga mencatat penguatan moderat setelah OPEC+ mengumumkan penambahan produksi hanya sebesar 137.000 barel per hari, lebih kecil dari perkiraan pasar. Keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran soal pasokan jangka menengah, mendorong harga Brent naik sekitar 1,3% ke US$65,36, sementara WTI bertahan di US$61,69 per barel.

Pasar Global Tetap Waspada

Sebagian besar bursa Asia lainnya, termasuk China, Korea Selatan, dan Taiwan, masih tutup karena libur nasional, namun futures S&P 500 di AS naik sekitar 0,3%, menandakan potensi penguatan lanjutan di Wall Street. Di sisi mata uang, dolar AS tetap solid, sementara euro dan pound sterling masing-masing melemah tipis sekitar 0,2%.

Arah Pasar ke Depan

Secara keseluruhan, pasar keuangan global tengah bergerak dalam dua arah yang kontras — antara optimisme terhadap stabilitas politik di Jepang dan kekhawatiran atas ketidakpastian fiskal di AS. Dengan volatilitas yang meningkat, para pelaku pasar kini menanti langkah lanjutan bank sentral utama dan sinyal kebijakan dari Washington yang akan menentukan arah perdagangan selanjutnya.

Ade Yunus

Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.