Maxco Futures — Indeks Nikkei 225 melemah menuju kisaran 49.300, tertekan oleh sentimen pasar yang semakin berhati-hati seiring meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Probabilitas pasar kini menunjukkan peluang kenaikan suku bunga mendekati 80%, sehingga mendorong penguatan yen dan kenaikan yield obligasi pemerintah Jepang.
Sektor-sektor berorientasi ekspor — mulai dari elektronik hingga industri berat — menjadi yang paling tertekan, karena apresiasi yen dapat menekan margin keuntungan dan mengurangi daya saing global. Saham-saham sensitif suku bunga juga mengalami tekanan akibat kekhawatiran peningkatan biaya pendanaan.
Secara teknikal, indeks berada dalam fase konsolidasi, dengan sinyal-sinyal teknis mulai mengarah bearish. Parabolic SAR menunjukkan tekanan penurunan, sementara RSI mengindikasikan melemahnya momentum beli.
Dari sisi kebijakan, langkah BOJ menuju normalisasi suku bunga menandai potensi titik balik setelah bertahun-tahun menerapkan stimulus moneter ultra-longgar. Dengan inflasi yang masih tinggi serta kenaikan upah yang berlanjut, pasar menilai peluang pengetatan tambahan dalam beberapa bulan mendatang semakin besar.
Untuk saat ini, investor menantikan rilis data inflasi serta komunikasi lanjutan dari pejabat BOJ — yang diperkirakan menjadi pemicu arah pasar berikutnya.
Potensi Koreksi Teknikal
Secara teknikal, indeks Nikkei berpeluang melanjutkan penurunan sebagai bagian dari koreksi teknikal yang berlangsung. Penulis melihat beberapa level uji penurunan harian pada 49.000, 48.270, 48.000, dan 46.730 yang menjadi area support penting pada pergerakan intraday menengah. Sementara itu, stochastic harian menunjukkan potensi pelemahan lanjutan setelah terbentuknya bearish cross di level 77,73.
Ade Yunus, ST WPA
Global Market Strategies