DETAIL

Indeks Dolar AS Minggu Ini

Tekanan Berkepanjangan, Pasar Menantikan Keputusan The Fed

Indeks Dolar AS (DXY) memasuki pekan yang sangat krusial dengan tekanan jual yang masih mendominasi. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan melemahnya fundamental, terutama dari sektor ketenagakerjaan. Klaim pengangguran mingguan melesat ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, sementara indikator kepercayaan konsumen dan inflasi bulanan tidak cukup kuat untuk meredam ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga. Situasi ini semakin menguatkan pandangan bahwa Federal Reserve hampir pasti akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC tanggal 17–18 September.

Meningkatnya keyakinan bahwa akan ada pemangkasan suku bunga membuat indeks dolar kehilangan sebagian daya tariknya. Walaupun sempat mengalami penguatan terbatas akibat permintaan aset aman ketika ketegangan geopolitik muncul, secara teknikal pola bearish pin bar pada grafik mingguan menegaskan bahwa dolar kini berada dalam tren koreksi.

Dampak Terhadap Mata Uang Utama

Euro (EUR/USD)
Euro memperoleh momentum penguatan terhadap dolar sepanjang pekan ini. Pernyataan terbaru dari Presiden ECB, Christine Lagarde, yang menegaskan bahwa proses disinflasi telah berakhir, memberi sinyal bahwa bank sentral Eropa mungkin tidak akan terlalu agresif dalam pelonggaran kebijakan. Kombinasi antara melemahnya dolar dan stabilitas kebijakan ECB membuat EUR/USD bergerak naik, meskipun investor tetap berhati-hati terhadap perlambatan ekonomi di zona euro.

Poundsterling (GBP/USD)
Poundsterling juga mendapatkan dukungan dari melemahnya dolar, meskipun tekanan inflasi di Inggris yang masih tinggi menimbulkan dilema bagi Bank of England. Pasar memperkirakan BoE akan tetap waspada dalam menurunkan suku bunga, sehingga selisih kebijakan antara Inggris dan AS bisa memberi ruang bagi penguatan lebih lanjut bagi GBP/USD.

Yen Jepang (USD/JPY)
Yen memanfaatkan kelemahan dolar untuk sedikit menguat, walaupun pergerakannya masih terbatas. Bank of Japan tetap mempertahankan suku bunga sangat rendah, sehingga selisih imbal hasil (yield) dengan AS masih lebar. Namun, jika Fed benar-benar menurunkan suku bunga, tekanan terhadap yen bisa berkurang. Untuk sementara, USD/JPY cenderung terkoreksi, tetapi belum ada tanda pembalikan tren yang signifikan.

Dolar Australia (AUD/USD)
Dolar Australia ikut menguat terhadap greenback, didorong oleh sentimen risiko (“risk-on”) yang muncul ketika ekspektasi penurunan suku bunga Fed meningkat. Namun, prospek untuk AUD masih sangat tergantung pada data ekonomi dari Tiongkok, mitra dagang utama Australia, serta kebijakan dari Reserve Bank of Australia. Selama sentimen global mendukung aset berisiko, AUD/USD memiliki potensi untuk melanjutkan tren naik.


Dampak Terhadap Emas

Harga emas (XAU/USD) bergerak stabil hingga cenderung naik sepanjang pekan, terdorong oleh melemahnya dolar dan ekspektasi pelonggaran kebijakan dari Fed. Dolar yang lebih lemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, meningkatkan permintaan fisik dan investasi.

Namun, kenaikan emas sedikit terbatasi oleh lonjakan sementara dolar akibat arus masuk safe-haven ketika ketegangan geopolitik meningkat. Meski demikian, prospek jangka menengah tetap positif: jika Fed benar-benar memasuki siklus pemangkasan suku bunga, emas berpotensi mendapatkan dukungan kuat untuk menembus level resistance penting.

Prospek ke Depan

Pasar saat ini menunggu dua faktor utama:

  1. Keputusan Fed: Pernyataan Jerome Powell pada konferensi pers pasca-pertemuan akan sangat menentukan arah dolar selanjutnya. Nada dovish yang jelas akan mempercepat pelemahan dolar, sementara sikap yang lebih hati-hati bisa memberikan ruang bagi dolar untuk kembali menguat.
  2. Data Ekonomi AS Berikutnya: Angka tenaga kerja, inflasi, dan aktivitas bisnis dalam beberapa pekan ke depan akan menentukan seberapa agresif Fed akan melakukan pelonggaran moneter.

Secara keseluruhan, outlook jangka pendek cenderung negatif bagi indeks dolar, dengan kemungkinan penguatan untuk euro, poundsterling, dan aussie, serta potensi rebound emas. Yen mungkin akan tetap bergerak terbatas, tetapi berpotensi stabil jika selisih kebijakan moneter dengan AS mulai menyempit.

Grafik DXY di atas menunjukkan bahwa saat ini DXY bergerak mendekati garis support channel, yang menjadikan area tersebut sebagai kemungkinan batas bawah pergerakan penurunannya sebelum terjadi konfirmasi lanjutan atau koreksi. Resistance terpantau berada di area 100,36 dan 101,98, sedangkan support berada di sekitar 96,30 dan 94,62.

Disclaimer ON

Ade Yunus WPA
Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.