Harga minyak mentah kembali bergerak melemah pada sesi perdagangan Amerika Serikat, Selasa malam. Tekanan harga ini mencerminkan sentimen hati-hati pasar terhadap arah kebijakan global dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi permintaan energi.
Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), kontrak minyak mentah untuk pengiriman Oktober diperdagangkan di level USD 61,97 per barel, turun sekitar 1,16% dibandingkan sesi sebelumnya. Level support diperkirakan berada di sekitar USD 61,45, sementara resistance terdekat terlihat di USD 63,27.
Seiring pergerakan harga minyak, Indeks Dolar AS Berjangka juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,10% ke posisi USD 98,12, menambah tekanan bagi komoditas berbasis dolar yang biasanya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Di sisi lain, kontrak Brent crude di ICE untuk pengiriman Oktober juga ikut tertekan, turun 0,96% menjadi USD 65,96 per barel. Selisih harga (spread) antara Brent dan WTI tercatat berada di kisaran USD 3,99 per barel.
Pergerakan harga minyak ini menunjukkan pasar masih mencari keseimbangan antara kekhawatiran perlambatan global dengan faktor fundamental pasokan dan permintaan. Trader kini menantikan rilis data ekonomi serta laporan stok minyak mentah AS sebagai katalis berikutnya yang dapat menentukan arah harga.