Harga minyak mentah diperdagangkan lebih tinggi pada sesi Asia hari Rabu (waktu setempat), mencerminkan sentimen positif pasar terhadap permintaan global yang tetap solid meskipun ketidakpastian ekonomi masih membayangi.
Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 0,18% dan diperdagangkan di kisaran USD 68,21 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Instrumen ini sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sesi dan saat ini diperkirakan mendapat support kuat di USD 65,40, dengan level resistance berada di USD 68,91.

Di saat yang sama, indeks Dolar AS berjangka yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya juga mengalami kenaikan 0,18%, dan saat ini diperdagangkan di level USD 97,35. Penguatan dolar ini umumnya memberikan tekanan terhadap harga minyak, namun sentimen pasar terhadap outlook permintaan jangka pendek masih cukup mendukung pergerakan positif harga.
Sementara itu, harga minyak Brent — acuan global — untuk pengiriman September turut menguat sebesar 0,17%, dan diperdagangkan di level USD 70,03 per barel di bursa ICE. Selisih harga (spread) antara Brent dan WTI saat ini berada di USD 1,82 per barel, mencerminkan keseimbangan pasar antara pasokan global dan dinamika regional AS.
Penguatan harga minyak ini menjadi sinyal bahwa pasar masih melihat potensi pemulihan ekonomi global, khususnya di tengah ekspektasi terhadap kestabilan pasokan dan permintaan yang terus pulih secara bertahap.