DETAIL

Harga Emas Dunia Tergelincir Pagi Ini Profit-Taking, Data Tenaga Kerja AS, dan Dinamika Dolar

Harga emas dunia (XAU/USD) turun tipis pada perdagangan Kamis pagi (4/9/2025), setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi baru. Emas spot sempat menyentuh US$ 3.578,50 per ons troy, namun kemudian terkoreksi sekitar 1.3 % menjadi US$ 3512.

Koreksi ini terjadi setelah reli tajam selama beberapa hari terakhir, didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Namun pagi ini, arah pasar emas sedikit berubah akibat kombinasi faktor teknis dan fundamental.

Gold intraday H4

Profit-Taking Setelah Rekor Tertinggi

Lonjakan harga emas ke level tertinggi sepanjang sejarah memicu aksi ambil untung (profit-taking) dari investor. Fenomena ini lazim terjadi ketika harga sudah mencapai area psikologis baru. Investor yang lebih berhati-hati memilih merealisasikan keuntungan, sehingga mendorong harga emas bergerak turun.

Fokus Pasar: Data Tenaga Kerja AS

Selain faktor teknis, pelaku pasar kini menaruh perhatian pada rilis laporan Non-Farm Payrolls (NFP) Agustus yang dijadwalkan akhir pekan ini.

  • Data sebelumnya (Juli): jumlah lowongan kerja turun menjadi 7,181 juta, level terendah dalam 10 bulan terakhir.
  • Implikasi: kondisi ini mengindikasikan pasar tenaga kerja AS mulai melemah, sebuah sinyal yang mendukung kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga.

Menurut data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September telah mencapai 97%. Ekspektasi ini biasanya memberikan dukungan bagi emas karena suku bunga lebih rendah membuat aset tanpa imbal hasil seperti emas menjadi lebih menarik.

Namun, menjelang rilis data penting, pasar cenderung berhati-hati. Investor memilih menunggu konfirmasi dari data ketenagakerjaan, sehingga pergerakan emas menjadi terbatas.

Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi Memberi Tekanan

Selain faktor internal emas, sentimen eksternal turut memengaruhi. Dolar AS yang menguat bersama dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS memberi tekanan tambahan.

  • Dolar menguat: membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
  • Yield naik: meningkatkan daya tarik obligasi sebagai aset berpendapatan tetap, sehingga mengurangi minat terhadap emas.

Perspektif Jangka Menengah

Meskipun mengalami koreksi pagi ini, prospek emas dalam jangka menengah masih cenderung positif. Tiga faktor utama yang menopang outlook emas adalah:

  1. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September.
  2. Ketidakpastian ekonomi global yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
  3. Minat investor terhadap aset safe haven, terutama di tengah volatilitas pasar saham dan risiko geopolitik.

Namun, dinamika jangka pendek akan tetap dipengaruhi oleh arah dolar, pergerakan imbal hasil obligasi, serta hasil data tenaga kerja AS.

Ade Yunus
Global Market Strategies 

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.