DETAIL

Gencatan Senjata Israel–Hamas: Sentimen Mereda, Arah Baru bagi Emas dan Pasar Forex

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi sorotan utama pasar global. Pada 8–9 Oktober 2025, beberapa media besar — termasuk Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera — melaporkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan awal atau gencatan senjata tahap pertama. Kesepakatan ini mencakup pertukaran tahanan dan penarikan pasukan ke garis tertentu, dengan tahapan pelaksanaan — seperti pembebasan sandera — yang akan dibahas dalam 72 jam setelah pengumuman.

Ini menjadi potensi jeda pertama dalam konflik yang selama berminggu-minggu telah memicu ketidakpastian geopolitik dan mendorong para investor global beralih ke aset aman seperti emas, yen Jepang, dan franc Swiss.


Reaksi Pasar: Dari Ketegangan ke Pergeseran Risiko

Pasar keuangan merespons cepat berita ini dengan pola khas geopolitik — dari risk-off (menghindari risiko) menjadi risk-on (menerima risiko). Saat konflik memanas, investor biasanya berbondong-bondong membeli aset aman, dan emas (XAUUSD) menjadi salah satu instrumen paling populer karena perannya sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Namun, ketika muncul tanda-tanda perdamaian, minat terhadap aset aman menurun, sementara dana mulai mengalir ke saham, mata uang komoditas, dan aset berisiko lainnya.

Setelah kabar gencatan senjata, harga emas mengalami koreksi intraday, sementara indeks saham global sempat menguat. Mata uang berisiko seperti dolar Australia (AUD) dan dolar Selandia Baru (NZD) juga mencatatkan penguatan. Meski demikian, banyak pelaku pasar masih berhati-hati menunggu kejelasan implementasi kesepakatan sebelum mengambil posisi yang lebih agresif.


Peran Dolar AS dan Dinamika Aset Aman

Dalam konteks ini, dolar AS (USD) memainkan peran ganda. Saat ketegangan meningkat, greenback biasanya menguat karena aliran modal global mencari likuiditas. Namun, ketika risiko mulai mereda, USD cenderung melemah akibat pergeseran dana ke aset berisiko dan meningkatnya minat terhadap carry trade. Karena itu, berita gencatan senjata terbaru berpotensi menekan dolar terhadap mata uang berisiko seperti AUD atau NZD.

Selain itu, stabilisasi harga minyak akibat menurunnya risiko kawasan dapat membantu meredakan tekanan inflasi global — faktor lain yang berpotensi menekan permintaan emas dan mendukung sentimen risk-on di pasar.


Dua Skenario Pasar ke Depan

Skenario 1: Gencatan Senjata Berhasil (Risk-On)
Jika pertukaran tahanan dan penarikan pasukan berjalan sesuai rencana, pasar kemungkinan akan terus beralih ke aset berisiko.

Implikasi: Harga emas (XAUUSD) berpotensi melanjutkan penurunan dari level tertingginya. Dolar AS dapat melemah terhadap AUD, NZD, dan beberapa mata uang negara berkembang.

Strategi Pasar: Investor dapat mempertimbangkan posisi sell pada emas di area resistance sambil memanfaatkan potensi penguatan pada mata uang berisiko — tentu dengan manajemen risiko yang disiplin.

Skenario 2: Gencatan Senjata Gagal (Risk-Off Berlanjut)
Jika proses pelaksanaan terhambat atau kesepakatan gagal, pasar kemungkinan akan kembali ke posisi defensif.

Implikasi: Permintaan terhadap aset aman akan meningkat kembali, mendorong penguatan emas, yen, dan franc Swiss.

Strategi Pasar: Trader dapat mencari peluang buy-on-dip pada emas dengan batas stop-loss di bawah level support penting, serta mempertimbangkan posisi beli pada JPY atau CHF terhadap USD.


Fokus Pasar 72 Jam ke Depan

Investor kini memantau dengan ketat konfirmasi pelaksanaan kesepakatan — termasuk pembebasan sandera, pernyataan resmi kedua pihak, serta peran mediator kawasan. Selain perkembangan politik, pasar juga akan memperhatikan:

  • Yield obligasi AS (UST) sebagai indikator sentimen risiko.
  • Indeks global seperti S&P 500 dan Nikkei untuk mengukur minat risiko.
  • Pergerakan teknikal XAUUSD, apakah harga menembus support (tanda risk-on) atau bertahan di atas resistance (tanda kehati-hatian masih tinggi).
  • Harga minyak, yang bisa kembali memicu volatilitas jika ketegangan meningkat lagi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, gencatan senjata Israel–Hamas membawa angin segar bagi sentimen global, sementara permintaan terhadap aset aman seperti emas dan dolar AS cenderung melemah. Namun, dampak positif ini sepenuhnya bergantung pada sejauh mana kesepakatan tersebut dapat dijalankan secara nyata di lapangan.

Jika proses pertukaran dan penarikan berjalan lancar, rotasi menuju aset berisiko kemungkinan akan berlanjut. Namun, jika gencatan senjata terbukti rapuh, pasar bisa dengan cepat kembali ke mode risk-off — mengingat dalam geopolitik, perdamaian sementara tidak selalu berarti stabilitas jangka panjang.

Ade Yunus
Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.