Pasar keuangan global kembali bergerak liar pada Jumat (17/10). Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa, sementara saham Asia justru tergelincir. Pemicunya datang dari dua arah: kekhawatiran baru di sektor perbankan Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Bank AS Kembali Jadi Sorotan
Beberapa bank regional AS kembali membuat pasar cemas. Zions Bancorp mengumumkan potensi kerugian hingga US$ 50 juta dari dua pinjaman bisnis di California, membuat sahamnya jatuh sekitar 13%.
Sementara itu, Western Alliance juga ikut terseret ke bawah setelah menggugat Cantor Group V, LLC atas dugaan penipuan. Saham bank tersebut anjlok lebih dari 11%, menambah tekanan di sektor keuangan.
Kabar ini menimbulkan kekhawatiran bahwa masalah di bank-bank menengah AS belum benar-benar selesai, bahkan setelah stabilisasi ekonomi pascapandemi.
Emas Jadi Pilihan Aman
Di tengah situasi yang tidak menentu, investor kembali melirik emas sebagai aset aman (safe haven). Harga emas sempat menembus US$ 4.378 per ons, rekor baru sepanjang masa.
Dalam sepekan, logam mulia ini sudah menguat hampir 7,6%, kenaikan mingguan tertinggi sejak awal 2020. Perak pun mengikuti tren serupa, menembus level rekor didorong permintaan industri dan aliran dana spekulatif.
Saham dan Dolar Melemah
Kepanikan perbankan menekan indeks saham global. Futures S&P 500 dan Nasdaq turun sekitar 0,3%, sementara indeks saham Eropa juga melemah hingga 0,7%.
Dolar AS ikut tertekan karena pasar mulai memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini untuk menjaga stabilitas keuangan. Akibatnya, imbal hasil obligasi jangka pendek turun tajam.
Ketegangan AS–Tiongkok Turut Membebani Sentimen
Dari sisi geopolitik, hubungan AS dan Tiongkok kembali memanas. Pemerintah Tiongkok menuding Washington menyebarkan kekhawatiran berlebihan terkait kontrol ekspor bahan tanah jarang dan menolak tekanan untuk melonggarkan kebijakan industrinya.
Ketegangan dua ekonomi terbesar dunia ini semakin memperkuat keinginan investor untuk mencari aset yang lebih aman.
Pasar Masih Mencari Arah
Kombinasi antara gejolak perbankan, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan isu geopolitik membuat pasar bergerak hati-hati menjelang akhir pekan. Bagi sebagian investor, momen ini menjadi pengingat bahwa emas masih menjadi instrumen paling andal saat pasar diliputi ketidakpastian — stabil, likuid, dan dipercaya selama ribuan tahun.