Hari ini, fokus pasar global akan tertuju pada rilis serangkaian data ekonomi penting dari Amerika Serikat yang berpotensi mengguncang pergerakan dolar, emas, hingga indeks saham. Pada pukul 19:30 WIB, beberapa laporan makro akan dirilis secara bersamaan, sehingga volatilitas diperkirakan meningkat tajam.
Data Fundamental yang Perlu Dipantau
- Durable Goods Orders (Agustus)
Diperkirakan -0,7% setelah bulan sebelumnya jatuh -2,8%. Jika penurunan lebih dalam dari perkiraan, pasar bisa menilai pelemahan di sektor manufaktur AS semakin nyata, memberi tekanan pada USD. - Pertumbuhan PDB Kuartal II (Final)
Prediksi melonjak drastis ke 3,3% dari -0,5% sebelumnya. Jika data keluar sesuai atau lebih tinggi, hal ini menjadi sinyal kuat bahwa ekonomi AS kembali pulih, mendukung penguatan dolar. Sebaliknya, angka di bawah ekspektasi bisa memicu kekecewaan pasar. - Indeks Harga PDB (Kuartal II Final)
Konsensus 2,0%, turun dari 3,8%. Jika hasilnya lebih tinggi dari perkiraan, berarti tekanan inflasi masih ada, yang bisa membuat imbal hasil obligasi naik dan mendorong USD. - Initial Jobless Claims
Diperkirakan naik menjadi 240 ribu. Angka yang lebih tinggi akan memberi kesan pelemahan pasar tenaga kerja, negatif bagi USD. Namun jika klaim turun signifikan, dolar berpotensi mendapat dorongan. - Neraca Perdagangan (Agustus)
Defisit diperkirakan mengecil ke -$93 miliar dari -$103 miliar. Defisit yang lebih kecil akan menjadi kabar positif bagi prospek USD.
Dampak Potensial di Pasar
- USD (DXY): Cenderung menguat bila data PDB & Durable Goods lebih baik dari perkiraan.
- Saham AS (S&P 500, Nasdaq): Berpotensi menguat jika PDB solid, tetapi inflasi tinggi bisa menekan sentimen.
- Emas (XAUUSD): Berpotensi naik jika data lemah (USD melemah). Sebaliknya, data ekonomi kuat bisa menekan harga emas.
- Obligasi AS: Data inflasi lebih rendah bisa mendorong yield turun, mendukung rally obligasi.
Kesimpulan
Hari ini menjadi momen krusial: data PDB final, durable goods, hingga klaim pengangguran akan menjadi katalis utama arah dolar dan pasar global. Volatilitas diperkirakan tinggi, sehingga trader perlu menyiapkan strategi antisipatif.