DETAIL

Coca-Cola Laporkan Kinerja Q2 2025

Stabil di Tengah Tantangan Biaya dan Volume

Atlanta, Selasa, 22 Juli 2025Coca-Cola Co (NYSE: KO) hari ini merilis laporan keuangan kuartal kedua 2025, menunjukkan kinerja yang solid meskipun menghadapi tantangan dari sisi volume penjualan dan tekanan biaya. Hasil ini menjadi sorotan pasar global karena Coca-Cola dipandang sebagai barometer penting bagi belanja konsumen dan kekuatan merek global.

Menurut laporan yang dirilis sebelum pembukaan pasar New York, Coca-Cola membukukan laba per saham (EPS) sebesar US$0,83, sesuai dengan ekspektasi analis berdasarkan konsensus Wall Street. Hasil ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Q2 2024) yang mencatatkan EPS sebesar US$0,84, mencerminkan tekanan margin dari inflasi bahan baku dan fluktuasi mata uang.

Meskipun EPS sesuai dengan perkiraan, perhatian investor kini tertuju pada dinamika pertumbuhan volume dan strategi harga-mix perusahaan. Pada kuartal ini, Coca-Cola melaporkan pertumbuhan volume yang datar, terutama di wilayah Amerika Utara, di mana penjualan terdampak oleh cuaca ekstrem dan sentimen konsumen yang melemah. Sebaliknya, pertumbuhan di pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara dan Afrika tetap menunjukkan tren positif.

Manajemen menyatakan bahwa strategi penetapan harga dan manajemen produk (price/mix) terus menjadi penggerak utama pendapatan, dengan konsumen yang masih dapat menerima kenaikan harga moderat. Kombinasi efisiensi operasional dan inovasi produk, seperti minuman rendah gula dan peluncuran kembali merek-merek klasik, turut membantu mempertahankan posisi pasar di tengah tantangan global.

Namun demikian, investor tetap berhati-hati terhadap sejumlah risiko ke depan. Ini termasuk tekanan dari inflasi biaya bahan baku, ketegangan geopolitik di beberapa wilayah distribusi, dan potensi pelemahan mata uang di pasar negara berkembang, yang diperkirakan akan memengaruhi kinerja semester kedua tahun ini.

Dalam konferensi pers setelah rilis laporan, CEO James Quincey menegaskan bahwa Coca-Cola tetap berada di jalur pertumbuhan jangka panjang, dengan mempertahankan target pertumbuhan pendapatan organik tahun 2025 sebesar +6% dan berkomitmen menjaga margin operasional yang sehat melalui pengelolaan biaya yang ketat dan investasi pada merek inti.


Estimasi Analis & Konteks

  • Konsensus EPS diproyeksikan sebesar US$0,83 per saham, sedikit lebih rendah (~1,2%) dari hasil Q2 2024 sebesar US$0,84.
  • Konsensus pendapatan tidak disebutkan dalam sumber utama, namun pendapatan Q1 tercatat sekitar US$11,13 miliar — turun sekitar 0,7% secara tahunan.

Isu Kunci yang Perlu Dipantau

  • Volume Penjualan – Pada Q1 2025, volume hanya tumbuh 2%, belum mencapai target jangka panjang. Wilayah seperti Amerika Utara mendapat tekanan dari cuaca ekstrem dan melemahnya sentimen konsumen.
  • Harga & Komposisi Produk (Price/Mix) – Menurut Coca-Cola, strategi “price-mix” berhasil menjaga margin dan volume meskipun menghadapi tantangan nilai tukar dan inflasi.
  • Biaya Produksi – Kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional dapat menekan margin, meski ada efisiensi operasional.

Sorotan Laporan Hari Ini

  • EPS Aktual vs. Konsensus: US$0,83
  • Pertumbuhan pendapatan organik – Apakah target 5–6% berhasil dipertahankan?
  • Volume vs. price-mix – Seberapa besar pertumbuhan pendapatan berasal dari volume penjualan dibandingkan dengan strategi harga?
  • Proyeksi ke depan – Apakah ada revisi terhadap target pendapatan atau margin untuk tahun penuh?

Sentimen Pasar Sebelum Rilis

  • Media seperti Yahoo Finance memperkirakan laporan Q2 dirilis sebelum pembukaan pasar hari ini.
  • Komentar terkait penggunaan kembali gula tebu dan kebijakan harga global dapat memengaruhi persepsi investor.

Kesimpulan

Fokus investor tertuju pada EPS aktual, pertumbuhan pendapatan organik, dan panduan keuangan terbaru. Harga saham KO bisa sangat sensitif terhadap kejutan positif/negatif dari EPS dan pernyataan manajemen terkait tekanan biaya atau inflasi. Jika Coca-Cola melampaui ekspektasi EPS dan mempertahankan panduan optimis, sentimen jangka pendek bisa membaik; sebaliknya, jika hasil di bawah ekspektasi, bisa memicu aksi jual.

Prediksi Proyeksi Pendapatan

APA YANG DINYATAKAN ANALIS

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.