Pasar Saham Global Bergerak Bervariasi: Nikkei Pimpin Reli, Wall Street Masih Waspada
Mengawali perdagangan pekan ini, Senin (8/9/2025), bursa saham global menunjukkan pergerakan yang beragam. Sentimen investor dipengaruhi oleh dinamika politik di Jepang, data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan, serta spekulasi mengenai arah kebijakan bank sentral utama dunia.
Asia: Reli Dipimpin Jepang
Bursa Asia memimpin penguatan. Indeks Nikkei 225 naik 1,47% ke level 43.649,54 poin, didorong oleh pelemahan yen ke 148,14 per dolar AS yang menguntungkan sektor eksportir. Indeks Topix juga menguat 0,97%, sementara Kospi Korea Selatan bertambah 0,98%. Bursa Hong Kong dan Shanghai naik sekitar 0,33%, sedangkan Taiwan mencatatkan kenaikan lebih tinggi sebesar 1,30%.
Sebaliknya, indeks ASX 200 Australia justru turun tipis 0,34%, mencerminkan kehati-hatian sebagian pelaku pasar. Dukungan tambahan datang dari revisi data PDB Jepang kuartal II yang lebih baik dari perkiraan, tumbuh 0,5% secara kuartal-ke-kuartal, menandai pertumbuhan lima kuartal berturut-turut berkat konsumsi domestik dan investasi bisnis.
Pasar India juga menguat, dengan indeks Sensex naik 124,47 poin ke 80.835,07 dan Nifty 50 menguat 70 poin ke 24.809,85.
Eropa: Bertahan di Tengah Tekanan
Di bursa Eropa, pergerakan relatif positif meski menghadapi tekanan dari penguatan euro dan ketidakpastian ekonomi AS. Euro Stoxx 50 turun 0,53% ke 5.318,15 poin, terbebani sektor industri seperti Siemens dan Airbus. Sebaliknya, saham teknologi seperti ASML justru mencatatkan kenaikan.
FTSE 100 London naik 0,29% ke 7.892 poin, DAX Jerman menguat 0,13% ke 15.830 poin, sementara STOXX 600 pan-Eropa bertambah 0,2% melanjutkan tren pemulihan. Investor masih menunggu arah kebijakan The Fed, dengan konsensus memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, bahkan ada kemungkinan setengah poin jika data inflasi mendukung.
Goldman Sachs memproyeksikan saham Eropa masih bisa naik 5% dalam setahun ke depan, meskipun risiko seperti penguatan euro dan ketegangan perdagangan tetap menjadi tantangan.
Amerika Serikat: Waspada Pasca Data Tenaga Kerja
Di Wall Street, sentimen dipenuhi kehati-hatian setelah laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan hasil lebih lemah dari prediksi. Dow Jones Industrial Average turun 220 poin atau 0,48% menjadi sekitar 45.400,86.
S&P 500 melemah 0,32% ke 6.481,50, meski sempat rebound tipis pada sesi pagi ke 6.491 poin (+0,15%). Secara bulanan, indeks ini naik 1,8% dan secara tahunan melonjak hampir 19%, ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed.
Nasdaq Composite terkoreksi tipis 0,03% dari rekor intraday terbaru, namun tetap bertahan dekat level puncak di sekitar 21.700 poin.