DETAIL

Aksi Jual Mengguncang Pasar: Saatnya Trader dan Investor Diversifikasi Transaksi Nasdaq Anjlok, Bond Yield Naik, Fed Kirim Sinyal Hawkish, Gold Koreksi Tajam


Wall Street melemah tajam pada Kamis
setelah investor bersiap menghadapi potensi rilis data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintah. Kekhawatiran bahwa data tersebut akan mengonfirmasi pelemahan ekonomi—yang dapat memengaruhi arah kebijakan moneter—mendorong aksi jual besar-besaran, terutama di saham teknologi dan chip.

S&P 500 jatuh 1,66%, Dow Jones turun 1,65%, dan Nasdaq 100 merosot 2,05%.

Tekanan semakin besar setelah serangkaian komentar hawkish dari pejabat The Fed—Collins, Hammack, dan Musalem—yang menegaskan bahwa suku bunga dapat dipertahankan lebih tinggi lebih lama. Hal ini mendorong yield Treasury 10 tahun naik ke 4,11%, dan peluang pemangkasan suku bunga Desember turun menjadi 51% dari 70%.

Presiden Trump menandatangani legislasi untuk mengakhiri penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS. Meski CBO memproyeksikan kontraksi GDP sebesar 1,5% pada kuartal berjalan, sebagian besar kerugiannya diperkirakan akan pulih awal tahun depan saat pembayaran federal kembali berjalan.

Sementara itu, musim laporan keuangan Q3 menunjukkan kekuatan solid:
82% perusahaan S&P 500 melampaui ekspektasi dan pertumbuhan laba mencapai +14,6%, jauh di atas proyeksi awal.

Namun sentimen negatif tetap mendominasi, dengan sektor chip memimpin pelemahan. Intel anjlok lebih dari 5%, sementara Tesla, dan Amazon menyeret sektor teknologi lebih dalam.

Di sisi lain, beberapa saham mencatat lonjakan setelah rilis kinerja dan revisi outlook positif: Cisco naik 4%. Di pasar global, sentimen bercampur: Euro Stoxx 50 turun, namun Shanghai Composite melonjak ke level tertinggi 10 tahun dan Nikkei juga menguat.

Dengan pasar menanti jadwal rilis ulang data ekonomi utama seperti payrolls dan CPI, fokus investor kini beralih pada sinyal kebijakan The Fed berikutnya dan ketahanan pasar di tengah reli pendapatan yang kuat namun dibayangi ketidakpastian makro.

Gold Kamis kemarin menjadi aksi lepas posisi beli setelah sentiment hawkish dari pejabat bank Sentral US menyatakan bahwa fokus The Fed masih pada fokus Inflasi dan menyebabkan turunnya persepsi analis terhadap potensi pemangkasan Suku Bunga The Fed pada Desember mendatang.  Fed Wacth mencatat gejolak penurunan yang sebelumnya tercatat sebesar 70 % saat ini berada di level 52.3 %

Sifat Hawkis artinya pernyataan pejabat bank sentral lebih cenderung akan lebih fokus pada pengendalian Inflasi dan tidak terburu buru untuk mengambil sikap terhadap pemangkasan suku bunga desember mendatang.

Ade Yunus, ST WPA
Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.