Data CPI April 2025 Dirilis Lebih Lemah dari Perkiraan
Pada Selasa, 13 Mei 2025, Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat merilis data inflasi terbaru yang menunjukkan perlambatan signifikan dalam tingkat kenaikan harga konsumen. Data ini menjadi sinyal awal meredanya tekanan inflasi dan berpotensi memengaruhi ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Rincian Data Inflasi AS April 2025:
- CPI Bulanan (MoM): +0,2% (vs perkiraan +0,3%, sebelumnya -0,1%)
- CPI Tahunan (YoY): +2,3% (vs perkiraan +2,4%, sebelumnya +2,4%)
- Core CPI Bulanan (MoM): +0,2% (vs perkiraan +0,3%, sebelumnya +0,1%)
- Core CPI Tahunan (YoY): +2,8% (sesuai ekspektasi dan sama seperti bulan sebelumnya)
- Indeks Core CPI: 326,43 (vs sebelumnya 325,66)
Apa Artinya?
- Inflasi utama (CPI) secara tahunan turun ke 2,3%, lebih rendah dari perkiraan, menandakan mulai meredanya tekanan harga di sektor konsumen.
- Inflasi inti (Core CPI) yang mengecualikan makanan dan energi tetap stabil di 2,8%, menunjukkan bahwa komponen harga yang lebih “lengket” masih belum menurun secara signifikan.
- Kenaikan CPI bulanan sebesar 0,2%, meskipun meningkat dari bulan sebelumnya, tetap di bawah ekspektasi pasar. Ini memperkuat pandangan bahwa tren inflasi saat ini mulai melambat.
Dampak Terhadap Pasar:
- Dolar AS cenderung melemah sesaat setelah data dirilis karena inflasi yang lebih lemah meningkatkan harapan bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga di akhir tahun ini.
- Pasar saham AS bereaksi positif karena penurunan tekanan inflasi dapat mengurangi kemungkinan pengetatan moneter lebih lanjut.
- Imbal hasil obligasi AS juga turun, mencerminkan peningkatan ekspektasi pelonggaran kebijakan.
Kesimpulan:
Data inflasi April 2025 menunjukkan bahwa tekanan harga mulai mereda. Namun, The Fed kemungkinan masih akan menunggu data tambahan sebelum melakukan perubahan kebijakan. Para pelaku pasar kini akan mencermati rilis data ekonomi berikutnya seperti PCE dan laporan ketenagakerjaan untuk konfirmasi lebih lanjut.