Sepanjang tahun 2025, Bank of Japan (BOJ) menjalani periode kebijakan moneter yang hati-hati, berfokus pada proses normalisasi dari era ultra-longgar menuju tingkat suku bunga yang lebih “normal” setelah bertahun-tahun mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dan stimulasi besar.
Awal tahun dimulai dengan langkah penting ketika BOJ menaikkan suku bunga dari 0,25% menjadi 0,50% pada akhir Januari, menandai kenaikan pertama sejak penghapusan kebijakan suku bunga nol/negatif beberapa tahun sebelumnya. Langkah ini didorong oleh inflasi yang terus berada di atas target 2% dan peningkatan upah, yang memperkuat argumen bahwa tekanan harga bukan lagi bersifat sementara.
Namun, setelah kenaikan awal itu, BOJ memilih untuk bertahan pada suku bunga 0,50% sepanjang sebagian besar 2025. Sepanjang musim semi dan musim panas, rapat kebijakan tetap menunjukkan BOJ menjaga tingkat suku bunga tanpa perubahan, mencerminkan sikap hati-hati dalam menyeimbangkan antara mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Dalam beberapa pertemuan, bank sentral juga melakukan penyesuaian non-suku bunga seperti melambatkan pengurangan pembelian obligasi sambil menjaga dukungan kebijakan yang cukup luas.
Diskusi internal di dewan pembuat kebijakan mempertimbangkan kemungkinan langkah lebih lanjut. Beberapa pembuat kebijakan yang lebih hawkish bahkan mendorong agar suku bunga dinaikkan lebih jauh menuju sekitar 1% pada paruh kedua tahun fiskal jika inflasi dan tekanan harga tetap kuat.
Momentum kebijakan berubah dramatis pada Desember 2025, ketika BOJ **menaikkan suku bunga lagi dari 0,50% menjadi 0,75%, level tertinggi dalam sekitar 30 tahun. Keputusan ini merefleksikan pandangan bahwa inflasi mendekati atau di atas target 2% yang berkelanjutan, didukung oleh kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan harapan kenaikan upah. BOJ juga menyampaikan isyarat bahwa kenaikan lebih lanjut tetap mungkin, tergantung pada perkembangan data ekonomi dan proyeksi inflasi.
Keputusan Desember menunjukkan adanya perdebatan dalam rapat dewan tentang apakah kenaikan tambahan diperlukan, dengan beberapa anggota mendorong kenaikan lebih lanjut sementara yang lain lebih berhati-hati karena ketidakpastian ekonomi domestik dan global. BOJ tetap menekankan pendekatan bertahap dan berbasis data.
Secara keseluruhan, 2025 menjadi tahun transisi penting bagi BOJ dari era suku bunga sangat rendah menuju normalisasi kebijakan moneter dengan pendekatan yang dijalankan secara bertahap dan hati-hati, sambil terus memantau dinamika inflasi, upah, dan kondisi ekonomi global yang berubah.
Berikut ringkasan keputusan suku bunga Bank of Japan (BoJ) sepanjang tahun 2025
berdasarkan data kalender ekonomi dan keputusan suku bunga yang tercatat:
| Tanggal / Periode | Keputusan (Rate) | Perubahan dibanding sebelumnya | Catatan Utama |
| Jan 30, 2025 | 0.50 % | — | BoJ mempertahankan suku bunga pada 0,50 %. (tidak berubah) |
| Apr 30, 2025 | 0.50 % | — | Rate masih dipertahankan, tidak ada perubahan. |
| Jun 16, 2025 | 0.50 % | — | BoJ kembali mempertahankan suku bunga. |
| Jul 30, 2025 | 0.50 % | — | Tidak ada perubahan suku bunga. |
| Sep 18, 2025 | 0.50 % | — | BoJ mempertahankan rate lagi. |
| Oct 29, 2025 | 0.50 % | — | Rate tetap 0,50 %; tidak ada kenaikan. |
| Dec 18–19, 2025 | 0.75 % | +0,25 % dari 0,50 % | BoJ menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak ~30 tahun lalu |
Catatan Tambahan
- Kenaikan Desember 2025 merupakan perubahan pertama di 2025 setelah periode berkepanjangan mempertahankan suku bunga di 0,50 %.
- BoJ menyebut kemungkinan melanjutkan kenaikan suku bunga apabila proyeksi inflasi dan kondisi ekonomi mendukung, meskipun tidak memberikan detail pasti mengenai frekuensi kenaikan berikutnya.
Sesudah keputusan Desember, beberapa anggota BoJ mengungkapkan pandangan bahwa suku bunga riil masih “sangat rendah” sehingga masih ada ruang untuk kenaikan lebih jauh di masa mendatang.