Maxco.co.id – Baru saja emas mencetak rekor tertingginya diatas $4500 per troy onsnya. Uniknya hal ini terjadi menjelang pergantian tahun 2026. Biasanya volume transaksi jelang libur panjang itu berkurang. Tapi kali ini justru sebaliknya, emas terus “ngegas” tanpa koreksi yang berarti. Apakah kenaikan kuat ini akan terus berlanjut hingga tahun 2026? simak prediksi emas 2026 di artikel ini ya traders.
Kenaikan Harga Emas Seperti Ini Apakah Wajar?
Perlu diketahui bahwa kenaikan harga emas di tahun ini sudah mencapai lebih dari 70%. Angka yang fantastis untuk level aset yang notabenenya adalah aset safe haven atau aset aman.
Kenapa dianggap aset aman karena sejak jaman dulu kala emas ini memang selalu diterima dimana-mana dan secara histori emas tidak akan tergantikan oleh apapun bahkan bertahan hingga ribuan tahun lamanya.

Kenaikan tidak biasa ini juga termasuk dalam kenaikan terbesar dalam satu tahunnya sejak tahun 1979. Jadi jangan anggap kenaikan ini wajar ya traders, yang penting kita sebagai trader harus bisa memanfaatkan momentum yang langka seperti ini.
Kenaikan Harga Emas Ekstrim, Apakah Ada Sesuatu Yang Segera Terjadi?
Jika suatu aset khususnya emas ini mengalami kenaikan yang luar biasa, ada sebagian orang yang percaya bahwa fenomena seperti ini menandakan sinyal ketakutan di pasar keuangan secara global. Pelaku pasar melakukan “panic buy” beli di harga tertinggi sekalipun selama permintaannya melonjak maka harga akan terus naik.
Tapi sebelum kita bahas ke worst case kemungkinan yang akan terjadi termasuk gimana memanfaatkan peluangnya, alangkah lebih baik kita ulik lebih dalam terlebih dahulu alasan kenaikan luar biasa harga emas akhir-akhir ini sebagai berikut :
1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
The Fed di bulan Desember ini sudah memangkas suku bunga sebesar 25 bps ke 3,75% saat ini. Walaupun inflasi AS saat ini belum sampai target di kisaran 2%, namun The Fed harus memangkas suku bunganya. Konteksnya seperti ini, ketika inflasi masih diatas target atau inflasi masih tinggi, bank sentral itu harus bisa mengendalikan inflasi dengan cara suku bunga yang tinggi.

Ketika tingkat suku bunganya tinggi, minat seseorang untuk menaruh uang di bank akan meningkat, sehingga orang cenderung menyimpan uangnya di bank. Maka peredaran uang di suatu negara bisa berkurang sehingga inflasi bisa terkendali.
The Fed “Terpaksa” Pangkas Suku Bunga
Di sisi lain The Fed “terpaksa” harus pangkas suku bunga karena kondisi pasar tenaga kerja AS sedang melemah. Sehingga dalam kondisi normal ketika suatu negara memangkas suku bunganya, normalnya mata uangnya dalam hal ini USD akan melemah.
Lalu jika dilihat dari pelemahan USD saat ini, tentunya akan menguntungkan bagi negara-negara lain yang transaksi menggunakan Dolar. Termasuk pelemahan USD ini bisa mendorong harga emas mengalami kenaikan.
Inflasi AS Secara Tak Terduga Turun
Singkat cerita, setelah data inflasi terbaru AS dirilis bulan ini, secara tak terduga turun dibawah perkiraan pasar. Nah, momen ini lah yang bisa merubah sentimen pasar bahwa inflasi sudah “terkendali” dan secara perlahan menuju target The Fed.
Maka dari yang awalnya perkiraan pasar itu hanya ada satu kali pemangkasan suku bunga di tahun 2026, sekarang ekspektasinya menjadi dua kali pemangkasan di tahun depan. Faktor ini lah yang salah satunya membuat emas menguat.
2. Konflik Geopolitik Memanas
Tahun 2025 ini kita melihat begitu banyak berita mengenai geopolitik yang tak kunjung usai. Konflik Rusia-Ukraina, Timur Tengah, bahkan China-Jepang sempat memanas beberapa waktu lalu. Untuk berita di bulan Desember ini, Perdana Menteri Israel, Netanyahu mengajak Trump untuk kembali melakukan serangan melawan Iran akhir-akhir ini.

Ketika dunia dilanda ketidakpastian, orang lebih cenderung segera memindahkan asetnya ke aset aman seperti emas. Maka gak heran kalau permintaan emas di tengah kondisi ketidakpastian ini meningkat pesat dan mendorong harganya terus naik.
3. Permintaan Logam Mulia Secara Masif
Prinsip market secara dasar, ketika suatu permintaan mengalami kenaikan maka harga suatu barang akan menguat. Begitu juga dengan emas, saat ini permintaan emas sangat tinggi. Bukan hanya dari retail, tetapi Bank sentral di berbagai dunia ikut membeli emas dalam jumlah yang masif.
Salah satunya bank sentral China membeli emas bahkan ketika diharga tertinggi sekalipun. Bahkan sekarang ada “investor baru” dari pihak crypto, perusahaan dengan nama Tether ikut memborong emas secara masif untuk backup mata uang digitalnya yaitu USDT.
Tidak hanya emas saja yang kecipratan capai rekor tertingginya, dari aset logam mulia lain seperti perak bahkan kenaikannya hingga dua kali lipat di tahun ini. Tentunya karena permintaan yang masif di tengah pasokan yang terbatas.
Target $4500 Tercapai! Berapa Prediksi Emas 2026 untuk Harga Selanjutnya?
Kira-kira di bulan april tahun ini, salah satu Top Bank di dunia Godman Sachs memperkirakan bahwa emas akan naik ke harga $4500 di tahun 2025 ini. Padahal pada saat itu harga emas masih di kisaran $3100-an per troy onsnya.
Pada saat itu dengan waktu yang terbilang singkat kebanyakan pasti tidak percaya, apa iya emas bisa menguat setinggi itu? dan baru saja emas capai rekor tertingginya diatas $4500 per troy onsnya.

Artinya perkiraan sekelas Goldman Sachs gak main-main dan patut dipertimbangkan. Tentunya mereka memiliki tim yang bisa mendapatkan informasi yang tidak bisa didapatkan publik. Maka jika melihat jangka menengah ke jangka panjang tentunya potensi kenaikan emas sangat besar, walaupun sudah mencapai harga tertingginya sekalipun. Baru-baru ini juga mereka punya prediksi emas 2026 terbarunya di harga $4900-$5000 tahun 2026.
Apakah Aksi “Taking Profit” Akan Terjadi?
Ada istilah institusi ketika melakukan aksi “taking profit” atau menjual secara masif emasnya maka akan terjadi penurunan tajam. Di kondisi saat ini walaupun sebagian institusi melakukan aksi taking profit, tapi dengan permintaan yang tinggi, akan selalu ada pelaku pasar baru yang “nampung” emas ketika terjadi koreksi.
Kesimpulan
Jadi di tengah faktor-faktor yang sudah dijelaskan diatas, kecil kemungkinkan saat ini emas untuk mengalami koreksi yang dalam. Apalagi jika dilihat dalam jangka panjang, masih sangat besar potensinya. Target $4500 saja sudah tercapai, nah sekarang giliran otw ke $5000 di tahun depan.
Terlepas dari ada “sesuatu” yang akan terjadi misal the next krisis global, tidak ada satupun orang yang tahu, setidaknya kita bisa antisipasi lebih awal untuk menghadapi kemungkinan tersebut.
Itulah prediksi emas 2026, sebagai trader tentunya jangan sampai melewatkan peluangnya ketika mengetahui informasi seperti ini. Harus bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga informasi seperti ini bisa dikonversikan menjadi profit nantinya. Sampai bertemu kembali di artikel selanjutnya!