MAXCO MOBILE APPS
Portfoliomu dalam genggaman
DETAIL

Manajemen Risiko Forex – Tips Anti Boncos Saat Trading Kamu Sering Kenal Stop Loss

Maxco.co.id – Pergerakan market forex saat ini cukup unik. Dalam artian di satu sisi sudah mulai banyak berita atau economic event yang terjadi, tapi di sisi lainnya market akan segera menghadapi kondisi sideways menjelang libur panjang. Poin penting yang harus diperhatikan adalah manajemen risiko forex di kondisi market sekarang.

Manajemen Risiko Forex di Kondisi Market yang Choppy

Sebenarnya tidak heran kenapa market bergerak naik turun seperti sekarang ini, salah satunya mungkin jelang akhir tahun. Para Institusi sudah mulai “jualan” atau take profit yang membuat market naik turun. Tapi bukan berarti tidak ada peluang di market di kondisi sekarang ya. Justru bisa traders maksimalkan asal tau caranya. Tentunya dengan manajemen risiko forex yang tepat saat menghadapi market yang “choppy” atau bisa dibilang gak kemana-mana.

Poin Penting di Market Saat Ini

Kita ambil contoh kasus, The Fed di minggu lalu baru saja memangkas tingkat suku bunganya sebesar 0,25% atau 25 basis poin menjadi 3,75% saat ini. Tapi di sisi lain Jerome Powell selaku ketua The Fed mengatakan jika tahun depan kemungkinan hanya ada satu kali pemangkasan suku bunga saja. Kondisi ini yang membuat market “galau”, karena sentimen pemangkasan bisa membuat USD melemah, tapi jika plan ke depan akan dipertahankan lebih lama justru USD bisa kembali menguat.

Di artikel ini kita akan bahas, bagaimana menghadapi market saat kondisi naik turun tak menentu. Khususnya dari sisi manajemen risiko dan strategi yang tepat agar tetap bisa ambil peluang profit di market. Simak artikel ini sampai akhir ya Traders!

Market Sideways Itu Membosankan? Ini Pentingnya Manajemen Risiko Forex

Banyak traders yang ngerasa bosan ketika market lagi sideway, sebelumnya sudah profit banyak tapi pada akhirnya harga kembali lagi ke entry awal. Bahkan kalau traders yang sudah terlanjur geser stop lossnya ke entry agar masuk di posisi break even, nyatanya cuma nge trigger break evennya aja lalu naik lagi.

Menurut statistik umum dalam analisis teknikal yang sering dikutip oleh lembaga edukasi seperti Investopedia, hanya sekitar 30% aja pasar ada di kondisi trending. Sekitar 70% lainnya ada di kondisi sideways. Artinya angka yang cukup besar ini gak bisa diabaikan. Memang terkadang ngebosenin, tapi jauh lebih besar “chance-nya” untuk menguras balance Traders karena banyaknya false breakout yang terjadi.

Jurus Ampuh Lawan Market Sideways

Sekarang kita perlu jurus atau strategi yang tepat, bukan sekedar mengikuti rules suatu metode saja. Tapi jika dari awal metodenya kurang cocok, yang ada lebih sering kena stop loss saja daripada take profitnya. Ini dia poin penting yang harus dilirik oleh traders :

1. Pentingnya Mengubah Ekspektasi Profit (Risk Reward Ratio)

Traders punya metode dengan risk reward ratio lebih dari 1:3 saat market lagi trending itu wajar, bahkan ada yang lebih besar. Tapi jika kondisi sideways, sangat disayangkan analisa kita yang sudah sesuai malah kembali ke titik awal lagi. 

  • Solusi praktis untuk hadapi sikon sekarang traders harus menyesuaikan risk reward yang lebih kecil, misalnya 1:1. Dengan begini kita lebih baik ambil peluang dua arah, simpelnya buy saat di support dan sell saat di resistance.
  • Realisasinya bukan ubah metode trading ya, hanya dimodif saja risk rewardnya dari misal lebih dari 1:3 ke 1:1 atau bahkan lebih kecil selama win ratenya bagus. Fokus ke peluang didepan mata, take profit kecil-kecil tapi sering.

2. Kurangi Ukuran Posisi (Position Sizing)

  • Solusi praktis untuk traders yaitu besaran lot yang digunakan setiap trades. Misal biasanya transaksi menggunakan 0.3 lot, nah ini kita kurangi katakan dengan 0.1. Tujuannya tentu untuk antisipasi banyaknya false breakout yang terjadi di market ranging atau sideways. 
  • Analoginya kalau hujan deras saat kita sedang mengendarai mobil, resiko apabila kita ngebut akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mengendarai pelan-pelan. Begitu juga trading meski lagi volatile di area sideways kita bisa gunakan lot kecil untuk lebih hati-hati dan menjaga risiko lebih terukur.

3. Gunakan Indikator Berbasis Volatilitas, Bukan Tren

Nah ini penting, banyak traders “maksa” pakai indikator trend karena sudah merasa cocok. Tapi jika market sideways percuma, akan lebih sering memberikan sinyal palsu aja.

  • Solusi praktis untuk traders, bisa cari alternatif lainnya, misal dari yang biasa gunakan moving average kita ganti ke bollinger bands dengan kombinasi stochastic atau RSI.

Simulasikan
Market Sekarang!

Psikologi Trading: Menghindari “Boredom Trading”

Penting bagi traders untuk menjaga psikologi, saat market bergerak lambat kebanyakan tidak sabaran. Akhirnya maksa entry saat tidak ada momentum atau di area yang nanggung. Pada akhirnya loss lagi dan lagi. Sabar itu penting di trading, tetap ikuti trading plan yang dibuat. Tidak adanya transaksi juga bagian dari trading itu sendiri.

Checklist: Cara Aman Trading Sideways atau Konsolidasi

Agar tidak keluar jalur atau trading plan yang traders buat, kita bisa membuat checklist apa apa saja yang perlu dilakukan sebelum mengeksekusi transaksinya sebagai berikut :

  1. Identifikasi struktur market : Apakah High dan Low harga tertahan di area yang sama? Jika ya, sideways telah konfirm.
  2. Ganti indikator trend dengan periode panjang seperti contoh moving average 200, dengan indikator yang cocok untuk sideways seperti bollinger bands dengan periode pendek seperti bollinger bands periode 20. Bisa digabungkan juga dengan indikator seperti RSI untuk eksekusi entrynya.
  3. Hindari trading yang bukan di area signifikan (support / resistance). Jika harga berada di tengah-tengah dari key level, kecenderungan untuk sentuh SL akan lebih besar.
  4. Sesuaikan lot size, bisa kurangi 50% penggunaan lot di satu area saja. Contoh ketika biasa menggunakan 0,5 lot per transaksi dan terfokus di satu area saja, kini bisa gunakan 0,25 lot di dua area misalkan antara support satu dengan support terdekat kedua.
  5. Stop Loss Lebar, Letakkan SL sedikit di luar kotak range, namun tidak berlebihan terlalu jauh juga.

Kesimpulan

Kondisi saat ini sangat bisa dimanfaatkan oleh setiap traders jika tau kapan menyesuaikan “jurus” yang tepat untuk menghadapi market yang tidak menentu. Ingat untuk fokus mengeksekusi setiap transaksi sesuai dengan trading plan yang dibuat di awal agar hasilnya juga optimal. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.