DETAIL

Nikkei 225 Anjlok Lebih dari 4% di Sesi Pagi, Tertekan Aksi Jual Saham Teknologi dan Semikonduktor

Maxco Futures – Indeks Nikkei 225 jatuh tajam pada perdagangan Rabu pagi, menembus level psikologis 50.000 poin akibat gelombang aksi jual di saham-saham teknologi dan semikonduktor, mengikuti kejatuhan sektor serupa di Wall Street semalam.

Pada penutupan sesi pagi di Tokyo, Nikkei 225 merosot 2.393 poin atau 4,64% menjadi 49.104,05, mencatat penurunan paling tajam dalam beberapa bulan terakhir. Indeks yang lebih luas, TOPIX, juga turun 3,25% ke 3.202,56. Tekanan terbesar datang dari saham-saham chip seperti Tokyo Electron, Advantest, dan Renesas, yang masing-masing anjlok setelah Nasdaq 100 di AS terkoreksi lebih dari 2% pada perdagangan Selasa.

Penurunan ini menandai pembalikan tajam setelah reli kuat selama beberapa pekan terakhir, di mana investor global menumpuk posisi di saham teknologi Jepang yang dianggap memiliki eksposur besar terhadap tren kecerdasan buatan (AI). Namun, euforia tersebut kini berubah menjadi kekhawatiran atas valuasi yang terlalu tinggi, sehingga mendorong aksi ambil untung di berbagai sektor berisiko tinggi.

“Pasar sedang menyesuaikan ekspektasi setelah reli yang terlalu cepat,” ujar seorang analis di Nomura Securities dalam catatan pagi. “Sektor teknologi dan AI Jepang mengikuti koreksi global, terutama setelah saham-saham chip di AS anjlok tajam.”

Selain tekanan eksternal, investor juga memperhatikan pergerakan yen Jepang yang mulai menguat tipis terhadap dolar AS. Penguatan yen biasanya menekan saham-saham eksportir besar seperti Toyota dan Sony, karena mengurangi prospek laba dari pasar luar negeri.

Secara teknikal, penurunan tajam ini menempatkan area 49.000 poin sebagai zona support terdekat, sementara resistance kini bergeser ke kisaran 51.000–52.000 poin. Meskipun indikator harian masih menunjukkan tren bullish jangka menengah, sinyal intraday telah berubah menjadi “strong sell”, menandakan tekanan jangka pendek masih kuat.

Para analis memperkirakan volatilitas tinggi akan terus berlanjut dalam beberapa sesi mendatang, terutama menjelang rilis data inflasi AS dan pernyataan dari pejabat Bank of Japan, yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter.

“Pasar Jepang tidak bergerak sendirian — setiap gejolak di sektor teknologi global akan langsung tercermin di Nikkei,” ujar analis lain dari Daiwa Securities. “Namun bagi investor jangka panjang, koreksi seperti ini justru bisa menjadi peluang akumulasi, terutama jika fundamental perusahaan masih solid.”

Penurunan tajam pagi ini menjadi pengingat bahwa meskipun pasar saham Jepang menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di Asia tahun ini, reli yang digerakkan oleh sektor AI dan semikonduktor tetap rentan terhadap perubahan sentimen global.

Ade Yunus, ST WPA
Global Market Strategies

Pegang kendali melalui
Smart Analysis Portal

Smart Analysis Portal kami menawarkan sistem yang mudah digunakan dengan berbagai fitur dan alat yang membantu pelanggan dengan berbagai gaya trading.