Pasar saham Asia dibuka menguat tajam pada awal pekan ini, dipimpin oleh reli di Tokyo yang mendorong indeks Nikkei 225 menembus level psikologis 50.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kenaikan tersebut mencerminkan meningkatnya optimisme terhadap arah kebijakan moneter global serta sentimen risk-on yang meluas di pasar keuangan.
Kinerja positif di kawasan ini juga diperkuat oleh penguatan kontrak berjangka AS, yang mengindikasikan potensi lanjutan reli di Wall Street.
- S&P 500 Futures naik 0,7%,
- Nasdaq 100 Futures menguat 0,9%,
- dan Dow Jones Futures bertambah 0,6%.
Data ekonomi AS yang masih moderat memberi ruang bagi Federal Reserve untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan suku bunga, sehingga mendukung selera risiko investor.
Tokyo Memimpin, Asia Mengikuti
Lonjakan Nikkei 225 menjadi sorotan utama pagi ini. Indeks tersebut menembus rekor tertinggi sepanjang masa di atas 50.000, didorong oleh permintaan kuat terhadap saham teknologi serta ekspektasi bahwa yen yang tetap lemah akan terus mendukung ekspor Jepang.
“Momentum di Jepang mencerminkan kombinasi yang jarang terjadi — likuiditas global yang longgar dan reformasi korporasi yang meningkatkan valuasi saham,”
ujar seorang analis pasar di Tokyo.
Mata Uang & Komoditas: Dolar Melemah, Minyak Menguat
Indeks Dolar AS (DXY) melemah tipis, memperkuat minat investor terhadap aset berisiko di Asia. Sementara itu, harga minyak mentah Brent dan WTI kembali menguat di tengah proyeksi permintaan global yang solid.
Namun, pergerakan ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi India — positif bagi saham energi dan eksportir komoditas, tetapi berpotensi menekan neraca perdagangan karena kenaikan biaya impor minyak.
Ade Yunus, ST, WPA
Global Market Strategies