Indeks dolar AS melemah 0,28% pada Rabu setelah pernyataan bernada dovish dari Susan Collins, Presiden Federal Reserve Bank of Boston, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 28–29 Oktober mendatang. Collins menilai bahwa dengan risiko inflasi yang lebih terkendali dan tekanan pasar tenaga kerja meningkat, langkah untuk “menormalkan kebijakan sedikit lebih lanjut tahun ini” adalah langkah bijak.
Kinerja pasar saham yang kuat juga menekan permintaan terhadap dolar sebagai aset aman. Namun, dolar sempat memangkas pelemahannya setelah hasil survei manufaktur Empire State Manufacturing Survey bulan Oktober melonjak ke 10,7, jauh di atas ekspektasi -1,8. Laporan Beige Book juga mencatat kenaikan biaya input, yang memberi sinyal hawkish bagi kebijakan The Fed.
Shutdown pemerintah AS yang masih berlangsung turut membebani dolar, karena semakin lama berlangsung, semakin besar risiko terhadap perekonomian. Saat ini pasar memperkirakan peluang 98% pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC mendatang.
Euro Menguat Didukung Komentar ECB dan Optimisme Politik Prancis
Euro naik 0,24% terhadap dolar seiring pelemahan greenback. Penguatan didukung oleh komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur European Central Bank Dolenc, Makhlouf, dan Nagel yang menegaskan bahwa tidak ada urgensi untuk mengubah suku bunga saat ini. Sentimen positif juga muncul dari langkah Perdana Menteri Sébastien Lecornu yang melakukan kompromi anggaran untuk menghindari mosi tidak percaya.
Namun, penguatan euro tertahan oleh data produksi industri Zona Euro bulan Agustus yang turun 1,2% m/m, penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir. Ketidakpastian politik di Prancis tetap menjadi risiko, karena Lecornu masih harus menghadapi pemungutan suara yang bisa memicu pemilu kilat jika gagal.
Yen Menguat Didorong Permintaan Safe-Haven
Yen menguat 0,38% setelah meningkatnya ketegangan dagang AS–China memicu aliran dana ke aset aman. Namun, penguatan terbatas karena revisi data produksi industri Jepang bulan Agustus ke -1,5%, penurunan terbesar dalam sembilan bulan. Ketidakpastian politik akibat runtuhnya koalisi pemerintahan juga membayangi prospek yen.
Emas Sentuh Rekor Tertinggi di Tengah Lonjakan Permintaan Aset Aman
Kontrak berjangka emas Desember naik $38,20 (+0,92%) ke level tertinggi baru, sementara perak naik 1,5%. Ketegangan dagang AS–China dan shutdown pemerintah AS mendorong lonjakan permintaan aset aman. Komentar dovish Collins memperkuat dorongan kenaikan harga emas, meski sinyal hawkish dari ECB dan laporan Beige Book membatasi penguatan lebih lanjut.
Arus masuk dana ke ETF emas dan perak tetap kuat, dengan kepemilikan logam mulia mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sentimen pasar tetap bullish, didorong ketegangan geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS.