Pasar keuangan Jepang bergejolak hebat pada Senin pagi. Sanae Takaichi, politisi konservatif dengan reputasi pro-stimulus, resmi memenangkan kursi kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) — membuka jalan bagi dirinya menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang. Namun bukan itu yang membuat pelaku pasar terkejut — melainkan reaksi brutal yen yang langsung anjlok, sementara USD/JPY meledak menembus ambang psikologis 150.00.
Investor global langsung membaca arah angin: kemenangan Takaichi berarti lebih banyak pengeluaran fiskal, lebih sedikit tekanan moneter, dan peluang kecil bagi Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Hasilnya? Dolar Amerika kembali berjaya — dan yen tersungkur di level yang belum pernah disentuh sejak intervensi terakhir pemerintah Jepang.
Takaichi dan “Era Uang Longgar” yang Baru
Sebagai tokoh berpandangan fiscal dove, Takaichi dikenal mendukung belanja publik besar-besaran demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pendekatan ini membuat pasar percaya bahwa BOJ akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah lebih lama lagi.
Data terbaru menunjukkan, peluang kenaikan suku bunga BOJ pada Oktober anjlok dari lebih 60% menjadi hanya sekitar 22% setelah hasil pemilihan diumumkan. Ekspektasi ini cukup untuk menyalakan api baru dalam reli dolar terhadap yen.
Secara Teknikal Level Moving Average 100-minggu di 149.65 menjadi penopang utama, sementara 150.00 adalah tembok psikologis yang menjadi medan pertempuran antara bull dan bear.
Jika harga mampu bertahan di atas 150.00, analis memperkirakan lonjakan eksplosif ke area 152–154, membuka jalan bagi reli jangka menengah. Namun, jika gagal, aksi ambil untung bisa menyeret kembali USD/JPY ke zona 148-an.
Pasar Menunggu Langkah Nyata
Meski euforia politik mengguncang pasar, masih banyak tanda tanya soal bagaimana Takaichi akan mengelola ekonomi. Akankah ia memberi ruang lebih luas bagi BOJ untuk mengakhiri kebijakan longgar? Ataukah ia justru memperkuat sinyal pelonggaran fiskal demi menjaga pertumbuhan?
Kondisi global yang tak pasti — mulai dari tensi geopolitik hingga inflasi AS — hanya menambah kompleksitas arah yen ke depan.
Kemenangan Takaichi bukan sekadar perubahan politik, melainkan pemicu potensial bagi babak baru pelemahan yen. Dengan sentimen pasar kini memihak dolar dan ekspektasi suku bunga Jepang yang memudar, USD/JPY berpotensi melanjutkan tren bullish besar.
Namun sejarah pasar mengingatkan satu hal: setiap kali yen tertekan terlalu dalam, intervensi Jepang tak pernah datang terlambat. Pertanyaannya kini — seberapa tinggi USD/JPY akan terbang sebelum Tokyo turun tangan?
Secara Teknikal Yen masih berpeluang untuk mengalam pelemahan lanutan terhadap USD dengan rentang kenaikan di level 152 – 154.

Ade Yunus
Global Market Strategies