Selama lebih dari sebulan terakhir, pasar saham Amerika Serikat—khususnya indeks S&P 500—mengalami kenaikan stabil tanpa fluktuasi harian lebih dari 1%. Dalam 30 hari terakhir, S&P 500 telah mencetak 11 rekor tertinggi baru, didorong oleh kombinasi faktor berikut:
- Optimisme terhadap tercapainya kesepakatan dagang global
- Laporan keuangan perusahaan yang kuat
- Meredanya ketidakpastian kebijakan ekonomi
Agenda Ekonomi Pekan Ini Berpotensi Meningkatkan Volatilitas
Walaupun volatilitas pasar relatif rendah, beberapa agenda penting minggu ini berpotensi memicu pergerakan signifikan:
- Rilis laporan keuangan perusahaan teknologi besar
- Tenggat waktu kebijakan perdagangan pemerintah AS (1 Agustus)
- Rapat Federal Reserve
- Laporan ketenagakerjaan AS (Jobs Report)
Investor perlu mewaspadai potensi gejolak jangka pendek meskipun fundamental ekonomi masih dianggap cukup solid.
Perkembangan Positif dalam Kebijakan Perdagangan
Ketidakpastian perdagangan yang sempat memicu koreksi hampir 20% pada April kini mulai mereda. Pemerintah AS telah menandatangani sejumlah kesepakatan baru, termasuk dengan:
- Jepang (penurunan tarif dari 25% menjadi 15%, serta komitmen investasi AS senilai $550 miliar)
- Inggris, Vietnam, Indonesia, dan sebagian dengan Tiongkok
Negara-negara lain seperti Uni Eropa, Kanada, Korea Selatan, dan India masih dalam tahap negosiasi. Kejelasan ini memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk menyusun kembali rencana investasi dan ekspansi.
Kebijakan Moneter: Pasar Menantikan Sinyal Pelonggaran
Tekanan terhadap Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga semakin kuat, seiring dengan melambatnya inflasi dan pertumbuhan global. Pasar kini menanti sinyal pelonggaran mulai September. Pernyataan dari pertemuan The Fed minggu ini bisa sangat memengaruhi arah pasar.
Sentimen Pasar & Risiko Spekulasi
Kebangkitan saham-saham spekulatif seperti “meme stocks” menandakan adanya euforia pasar, meski secara umum sentimen masih berada dalam batas wajar. Dengan valuasi saham yang relatif tinggi, pasar kini sangat bergantung pada pertumbuhan laba perusahaan untuk mempertahankan tren positif.

Ekonomi AS Dalam Kondisi Ideal — Setidaknya Saat Ini
Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat pada paruh pertama tahun ini, data terbaru menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap stagflasi—kombinasi inflasi tinggi dan pertumbuhan rendah—masih terlalu dini.
- Pasar tenaga kerja tetap stabil, terlihat dari penurunan klaim pengangguran awal, yang menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja belum terjadi secara luas.
- Penjualan ritel pada bulan Juni naik di atas ekspektasi, menunjukkan konsumen masih aktif berbelanja.
- Inflasi relatif terkendali. Harga barang belum meningkat signifikan karena sektor jasa mengalami penurunan harga—sektor ini menyumbang 75% dari bobot inflasi.
Namun, dalam beberapa bulan ke depan, kebijakan tarif perdagangan diperkirakan mulai berdampak negatif terhadap pertumbuhan, terutama di sektor manufaktur dan ekspor.
Stimulus Fiskal: Harapan dari Pemerintah
Kabar baik datang dari sisi fiskal. Pengesahan undang-undang perpajakan yang baru memberikan kepastian bagi investor. Pemerintah juga diperkirakan akan mendorong stimulus fiskal melalui:
- Pemangkasan pajak
- Peningkatan investasi bisnis
- Pelonggaran regulasi
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara bertahap.
The Fed dalam Tekanan: Menavigasi Politik dan Data
Federal Reserve kini menjadi sorotan. Gedung Putih semakin mendesak agar suku bunga diturunkan, mencontoh langkah agresif bank sentral lain seperti European Central Bank yang telah memangkas suku bunga 2% dalam setahun. Sebagai perbandingan, The Fed baru menurunkan 1% pada periode yang sama.
Situasi diperumit oleh fakta bahwa masa jabatan Jerome Powell akan segera berakhir. Presiden AS dikabarkan ingin segera menunjuk penggantinya, yang memunculkan kekhawatiran baru terkait independensi The Fed.
Namun, sistem checks and balances di AS menjamin bahwa:
- Calon Ketua Fed harus disetujui oleh Senat
- Keputusan suku bunga ditentukan oleh pemungutan suara mayoritas di FOMC (12 anggota), bukan hanya oleh Ketua
Kebijakan The Fed: Tahan Dulu, Pangkas Kemudian?
Berdasarkan data ekonomi terbaru, The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga pada pertemuan minggu ini. Namun jika kebijakan tarif menjadi lebih jelas setelah 1 Agustus, pemangkasan suku bunga pada September mungkin dilakukan.
Petunjuk lebih lanjut diharapkan muncul dalam pertemuan tahunan Jackson Hole pada 21–23 Agustus.
Proyeksi Suku Bunga The Fed
- Paruh kedua 2025: Diperkirakan 1–2 kali pemangkasan
- Tahun 2026: Pelonggaran tambahan secara bertahap
- Target jangka menengah: Suku bunga netral 3%–3,5%
Data Rilis Laporan Keuangan (21–24 Juli 2025)
| Tanggal | Perusahaan | EPS | Revenue | MarketCap | Waktu |
|---|---|---|---|---|---|
| 21 Juli | Verizon (VZ) | 1.22 | $34.5B | $180.49B | AM |
| 22 Juli | Coca-Cola (KO) | 0.87 | $12.5B | $297.04B | AM |
| 23 Juli | Alphabet (GOOG) | 2.31 | $96.43B | $1.1T | PM |
| 23 Juli | Tesla (TSLA) | 0.40 | $22.5B | $1.01T | PM |
| 23 Juli | IBM | 2.80 | $17B | $235.52B | PM |
| 24 Juli | Intel (INTC) | -0.10 | $12.9B | $87.44B | PM |